Rabu, 16 Mei 2018

PANDANGAN ALKITAB TERHADAP KEBUDAYAAN


PANDANGAN ALKITAB TERHADAP KEBUDAYAAN

2 1. TUGAS MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
KEJADIAN 1:28 MANUSIA BUKAN SEKADAR MENAKLUKKAN DAN MENGUASAI, TETAPI JUGA MENGUSAHAKAN DAN MEMELIHARA TAMAN (BUMI) ITU ! (KEJ. 2:15) BERBUDAYA BERARTI MENGUSAHAKAN, MERAWAT DAN MEMELIHARA BUMI!
3 KEBUADAYAAN MENURUT IMAN KRISTEN…
MENCIPTAKAN PERALATAN UNTUK MENOLONGNYA BEKERJA, MENGEMBANGKAN KESENIAN UNTUK MEMUASKAN JIWANYA, MENGOLAH PIKIRANNYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN YANG LEBIH BERKUALITAS MANUSIA MENGEMBANGKAN CIPTA DAN KARSANYA BAGI KESEJAHTERAAN HIDUPNYA. INILAH MANDAT KEBUDAYAAN YANG DIPERCAYAKAN ALLAH KEPADA MANUSIA
4 2. TUJUAN KEBUDAYAAN MAZMUR 150
UNTUK MENCAPAI? SEGALA UPAYA DIDASARKAN KEPADA HUKUM KASIH! HUKUM KASIH: VERTIKAL DAN HORIZONTAL VERTIKAL : MEMULIAKAN ALLAH HORIZONTAL : MELAYANI SESAMA MANUSIA
5 REALITAS? BANYAK KEBUDAYAAN JUSTRU MENJADI SARANA PENYEMBAHAN BERHALA DAN KESOMBONGAN DIRI/KELOM[POK.
6 DAMPAK NEGATIF DARI KEBUDAYAAN
MENGARAHKAN KEBUDAYAAN BUKAN UNTUK MEMULIAKAN ALLAH : KEBUDAYAAN DIJADIKAN SEBAGAI BERHALA HASIL-HASIL KEBUDAYAAN DAPAT DIARAHKAN UNTUK KESOMBONGAN DIRI/KELOMPOKNYA
7 BAGAIMANA KUASA DOSA ITU KELIHATAN DI DALAM KEBUDAYAAN?
TUBAL KAIN (KEJ 4:22) BAPA SEMUA TUKANG TEMBAGA DAN TUKANG BESI PERALATAN YANG DICIPTAKAN SANGAT BERGUNA DAN MENOLONG NAMUN DARI TEMBAGA DAN BESI ITU BISA DIBUAT SENJATA YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBUNUH SESAMANYA



ALKITAB DAN KEBUDAYAAN
KEBUDAYAAN menurut Alkitab dapat dilihat dari beberapa aspeknya, yaitu: (1) Allah memberikan manusia ‘tugas kebudayaan’ karena pada dasarnya ‘manusia memiliki gambar seorang pencipta’ (Kej.1:26-27) dan manusia diberi TUGAS agar ‘menaklukkan dan memerintah bumi’ (Kej.1:28). Jadi, manusia menerima suatu mandat dari Allah dan mandat itu adalah MANDAT kebudayaan. Lebih jelas lagi disebutkan bahwa: “Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.” (Kej.2:15); (2) Sesuai Mazmur 150 kita dapat melihat bahwa TUJUAN kebudayaan yang utama adalah untuk ‘memuliakan dan mengasihi Allah, dan agar kebudayaan itu digunakan untuk melayani dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.’


DOSA DAN KEBUDAYAAN
PENYIMPANGAN kebudayaan terjadi misalnya dalam peristiwa ‘Menara Babel’ dimana tujuan kebudayaan menyimpang diarahkan untuk penyembahan berhala dan kebanggaan diri/kelompok (Kej.11). Tema dosa yang merusak tujuan kebudayaan adalah ‘ingin  menjadi seperti Allah’ (Kej.3:5) dan ‘mencari nama’ (Kej.11:4). Jadi dosa telah menyimpangkan kebudayaan sehingga berpotensi  bukan saja untuk tidak memuliakan penciptanya, sebaliknya malah digunakan untuk alat meninggikan diri dan menantang Allah. Memang tidak mudah untuk melihat kuasa dosa itu kelihatan di dalam kebudayaan, kadang-kadang terlihat dari ‘hasil’ kebudayaan seperti patung lalu disembah, musik digunakan untuk memuliakan manusia & dosa dan menyembah dewa-dewi, dan filsafatpun dapat digunakan tidak sesuai dengan firman Allah (Kol.2:8). Kadang-kadang kuasa dosa terlihat dari ‘cara menggunakan’ hasil kebudayaan itu. Rekayasa genetika dengan kloningnya menghadapi bahaya kearah ini, demikian juga penyalah gunaan senjata nuklir. Film & Sinema dengan jelas menunjukkan betapa hasil kebudayaan telah dikuasai dosa pornografi, sadisme dan okultisme tanpa bisa dibendung. Sesuatu yang mendukacitakan Allah pencipta manusia dan kemanusiaan. Yesus berfirman: “Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang kepada adat-istiadat manusia.” (Mrk.6:8


Hakim-hakim 2:7-19
Konteks
2:7 Dan bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat segenap perbuatan yang besar, yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel.
c  2:8 Dan Yosua bin Nun, d  hamba TUHAN itu, mati pada umur seratus sepuluh tahun; 2:9 ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di Timnat-Heres, e  di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas. 2:10 Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain 1 , yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel. f  2:11 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat g  di mata TUHAN h  dan mereka beribadah kepada para Baal. i  2:12 Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah j  lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, k  dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti l  m  hati TUHAN. 2:13 Demikianlah mereka meninggalkan n  TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret 2 . o  2:14 Maka bangkitlah murka p  TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan q  mereka ke dalam tangan perampok r  dan menjual mereka s  kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup t  lagi menghadapi musuh mereka. 2:15 Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka u  dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. v  2:16 Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim 3 , w  yang menyelamatkan x  mereka dari tangan perampok itu. 2:17 Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah y  dengan mengikuti allah z  lain dan sujud menyembah kepadanya. a  Mereka segera menyimpang b  dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya 4  yang mendengarkan perintah c  TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut. 2:18 Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan d  mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan e  mendengar rintihan f  mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas g  mereka. 2:19 Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat h  dari nenek moyang i  mereka 5 , dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; j  dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar 6  k  itu.
Nas : Hak 2:10
Pola lingkaran kemerosotan rohani dan pembaharuan dimulai dengan kematian angkatan tua yang menaklukkan tanah perjanjian dan munculnya angkatan orang Israel yang baru. Pola yang tercermin dalam Hakim-Hakim berputar sekitar proses berikut:
  1. (1) angkatan yang baru menyimpang dari komitmen benar yang dibuat orang-tua mereka dan meninggalkan hubungan pribadi dengan Tuhan (ayat Hak 2:10);
  2. (2) hal ini mengakibatkan penyesuaian diri dengan gaya hidup dan nilai-nilai kebudayaan sekitar dan mengakibatkan kemurtadan umum (ayat Hak 2:11-13);
  3. (3) hukuman Allah menimpa Israel dalam bentuk penindasan dan perbudakan oleh salah satu musuh mereka (ayat Hak 2:14-15);
  4. (4) setelah itu bangsa Israel berseru kepada Allah dalam penderitaan mereka dan bertobat dari kemurtadan mereka (ayat Hak 2:15,18);
  5. (5) Allah membangkitkan seorang pemimpin yang dikuasai Roh Kudus yang menjadi pembebas bangsa Israel dari perbudakan dan memulihkan hubungan mereka dengan Allah (ayat Hak 2:16,18).















Latar Belakang Ada pertanyaan, mana yang lebih dahulu ada kebudayaan atau agama? Pertanyaan ini tidak dapat disamakan dengan mana terlebih dahulu ada telur atau ayamnya. Pastinya jawabannya adalah kebudayaan. Kebudayaanlah yang lebih dahulu ada daripada agama. Bukti-bukti mendukung pendapat ini, hingga saat ini masih ditemukan yaitu masih ada masyarakat yang belum beragama, namun mempunyai kebudayaan. Kebudayaan adalah prestasi atau hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam alam ini. Kemampuan untuk berprestasi/berkarya ini merupakan sikap hakiki yang hanya ada pada manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Karena itu sejak penciptaan, manusia telah diberi amanat kebudayaan (Kej 1:26-30). Namun kejatuhan manusia dalam dosa telah menyebabkan manusia hanya mampu menghasilkan kebudayaan yang menyimpang dari rencana Allah dan hanya demi kemuliaan diri manusia sendiri. Manusia lalu berusaha untuk mengisi keadaan kosong dalam hatinya dengan kebudayaan (agama, ilmu dan teknologi, seks, hiburan, harta, kesalehan, kedudukan tinggi, dll.) Namun kebudayaan manusia tidak akan pernah dapat memulihkan keadaan manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Pemulihan keadaan manusia dan kebudayaannya terjadi ketika Anak Allah yang Tunggal turun ke dalam dunia untuk menebus dosa manusia. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana definisi budaya ? 1.2.2 Bagaimana definisi kebudayaan? 1.2.3 Bagaimana ciri-ciri kebudayaan? 1.2.4 Bagaimana hubungan iman kristen dan kebudayaan? 1.2.5 Bagaimana pandangan Alkitab terhadap kebudayaan? 1.3 Tuhuan 1.3.1 Mengetahui definisi budaya ? 1.3.2 Mengetahui definisi kebudayaan? 1.3.3 Mengetahui ciri-ciri kebudayaan? 1.3.4 Mengetahui hubungan iman kristen dan kebutuhan This preview has intentionally blurred sections. Sign up to view the full version.
View Full Document Right Arrow Icon
1.3.5 Mengetahui pandangan Alkitab terhadap kebudayaan?

 Definisi Budaya Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio- budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar