MAKALAH
KEANEKARAGAMAN HAYATI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
∙Jeremia David Junatal Manalu
∙Terima V.Simanullang
∙Roida Munte
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
∙Jeremia David Junatal Manalu
∙Terima V.Simanullang
∙Roida Munte
Kata
Pengantar
Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami diberi kemudahan dalam menyusunan makalah ini yang berjudul “Keanekaragaman Hayati”.
Selain sebagai tugas, penulis membuat makalah ini untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada pembaca tentang keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia yang sangat mengagumkan yang tersebar di seluruh belahan nusantara.
Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami diberi kemudahan dalam menyusunan makalah ini yang berjudul “Keanekaragaman Hayati”.
Selain sebagai tugas, penulis membuat makalah ini untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada pembaca tentang keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia yang sangat mengagumkan yang tersebar di seluruh belahan nusantara.
Dalam penyusunan makalah ini
saya selaku penulis banyak mendapatkan bantuan, dorongan, dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih
banyak kesalahan yang dilakukan. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan
kritik yang membangun sehingga kedepannya penulis akan lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca dan kita semua.
Matiti,26
April 2018
Jeremia Manalu
(Mewakili Penyusun)
Jeremia Manalu
(Mewakili Penyusun)
Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................iii
Pendahuluan...............................................................................................1
Rumusam Masalah.....................................................................................2
Tujuan Penyelesaian Masalah....................................................................2
Defenisi Keanekaragaman Hayati..............................................................3
Jenis Jenis Keanekaragaman Hayati..........................................................4
Fungsi Keanekaragaman Hayati................................................................5
Faktor-Faktor Keanekaragaman Hayati.....................................................10
Keanekaragaman Hayati Indonesia............................................................11
Defenisi Variasi Genetik............................................................................17
Penyebab Variasi Genetik..........................................................................17
Dokumentasi.............................................................................................19-21
Daftar Pustaka...........................................................................................22
Kata Pengantar...........................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................iii
Pendahuluan...............................................................................................1
Rumusam Masalah.....................................................................................2
Tujuan Penyelesaian Masalah....................................................................2
Defenisi Keanekaragaman Hayati..............................................................3
Jenis Jenis Keanekaragaman Hayati..........................................................4
Fungsi Keanekaragaman Hayati................................................................5
Faktor-Faktor Keanekaragaman Hayati.....................................................10
Keanekaragaman Hayati Indonesia............................................................11
Defenisi Variasi Genetik............................................................................17
Penyebab Variasi Genetik..........................................................................17
Dokumentasi.............................................................................................19-21
Daftar Pustaka...........................................................................................22
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kita ketahui bahwa Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keaneka ragaman hayati tertinggi didunia. Di dunia ini tidak ada dua individu yang benar-benar sama. Setiap individu memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda sehingga menunjukkan adanya keanekaragaman makhluk hidup di Bumi ini. Ke khasanan dan tingginya tingkat keanekaragaman makhluk hidup sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup umat manusia. Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di Bumi ini disebut sebagai keanekaragaman hayati.
Kita ketahui bahwa Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keaneka ragaman hayati tertinggi didunia. Di dunia ini tidak ada dua individu yang benar-benar sama. Setiap individu memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda sehingga menunjukkan adanya keanekaragaman makhluk hidup di Bumi ini. Ke khasanan dan tingginya tingkat keanekaragaman makhluk hidup sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup umat manusia. Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di Bumi ini disebut sebagai keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah
keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan
ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai
perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang
terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun
tingkatan ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman hayati adalah semua jenis
perbedaan antar mahkluk hidup.
Definisi yang lain menyatakan bahwa biodiversitas
sebagai diversitas kehidupan dalam semua bentuknya, dan pada semua level
organisasi. Dalam semua bentuknya menyatakan bahwa biodiversitas mencakup
tumbuhan, binatang, jamur, bakteri dam mikroorganisme yang lain. Semua level
organisasi menunjukkan bahwa biodiversitas mengacu pada diversitas gen, speses
dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk
hidup yangmenunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu
daerah. Adadua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan
faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif
konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologiorganisme. Sebaliknya, faktor
luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Keanekaragaman
hayati dapat terbentuk karena adanya keseragaman dan keanekaragaman untuk sifat
atau ciri makhluk hidup. Keanekaragam hayati dapat terjadi pada berbagai
tingkat kehidupan. Saat ini tekanan terhadap keanekaragaman hayati makin
tinggi. Kemajuan tekhnologi telah
mengubah fungsi berbagai flora dan fauna sebagai hasil hutan. Akibatnya dimasa
mendatang diramalkan degradasi lingkungan makin tinggi. Oleh karena itu
keaekaragaman hayati perlu dilestarikan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan kami bahas pada makalah kami kali ini adalah:
·Defenisi Keanekaragaman Hayati
·Jenis-jenis keanekaragaman hayati/tingkatan keanekaragaman hayati
·Fungsi & Manfaat Keanekaragaman Hayati Indonesia
·Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati
·Bagaimanakah tingkatan dalam keanekaragaman hayati?
·Bagaimana dengan keanekaragaman hayati di Indonesia?
·Apakah yang dimaksud dengan variasi genetik?
· Apa yang menyebabkan variasi genetik
1.3 Tujuan Perumusan Masalah
Tujuan perumusan masalah pada makalah yang kami susun kali ini adalah
-Untuk mengetahui apakah itu keanekaragaman hayati,jenis-jenis keanekaragaman hayati
-Untuk mengetahui apakah fungsi dan manfaat dari keanekaragaman hayati,faktor-faktor yang mempengaruhinya
-Untuk mengetahui tingkatan pada keanekaragaman hayati,dan keanekaragaman hayati apa yang ada di indonesia
Rumusan masalah yang akan kami bahas pada makalah kami kali ini adalah:
·Defenisi Keanekaragaman Hayati
·Jenis-jenis keanekaragaman hayati/tingkatan keanekaragaman hayati
·Fungsi & Manfaat Keanekaragaman Hayati Indonesia
·Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati
·Bagaimanakah tingkatan dalam keanekaragaman hayati?
·Bagaimana dengan keanekaragaman hayati di Indonesia?
·Apakah yang dimaksud dengan variasi genetik?
· Apa yang menyebabkan variasi genetik
1.3 Tujuan Perumusan Masalah
Tujuan perumusan masalah pada makalah yang kami susun kali ini adalah
-Untuk mengetahui apakah itu keanekaragaman hayati,jenis-jenis keanekaragaman hayati
-Untuk mengetahui apakah fungsi dan manfaat dari keanekaragaman hayati,faktor-faktor yang mempengaruhinya
-Untuk mengetahui tingkatan pada keanekaragaman hayati,dan keanekaragaman hayati apa yang ada di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1Defenisi Keanekaragaman Hayati
•Keanekaragaman
alami atau keanekaragaman hayati, atau biodiversitas, adalah semuakehidupan
diatas bumi ini—tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme—serta berbagaimateri
genetik yan dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka
hidup.Termasuk didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari
organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat,
laut maupun sistem-sistem perairan lainnya.
•Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
•Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
•Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman
hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber,
termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan)
lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari
keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan
ekosistem.
•Keanekaragaman
hayati dikenal banyak orang dengan istilah biodiversitas (inggris :
biodiversity). Pengertian lainnya lagi adalah sebuah istilah pembahasan yang
mencakup seluruh bentuk kehidupan secara ilmiah yang dapat dikelompokkan
menurut skala organisasi biologisnya yang mencakup gen, spesies tumbuhan,
hewan, mikroorganisme, serta proses ekologi lainnya yang menjadi bagian
kehidupan.
Keanekaragaman adalah semua kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Hayati yaitu menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman hayati menurut UU no 50 tahun 1994 adalah keanekaragaman diantara makhluk hidup dari semua sumber yang termasuk diantaranya dataran, ekosistem ekuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies , antara spesies dan ekosistem.
2.2 Jenis-jenis/Tingkat Keanekaragaman Hayati
Secara Garis Besar Keanekaragaman Hayati dibagi atas 3 yaitu:
Keanekaragaman adalah semua kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Hayati yaitu menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman hayati menurut UU no 50 tahun 1994 adalah keanekaragaman diantara makhluk hidup dari semua sumber yang termasuk diantaranya dataran, ekosistem ekuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies , antara spesies dan ekosistem.
2.2 Jenis-jenis/Tingkat Keanekaragaman Hayati
Secara Garis Besar Keanekaragaman Hayati dibagi atas 3 yaitu:
1.Keanekaragaman gen
Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman yang terjadi pada individu yang sejenis (plasma nutfah) dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu spesies jenis makhluk hidup.
Plasma nutfah (gen Pool) adalah jumlah semua
macam gen yang terdapat dalam suatu populasi makhluk hidup. Keanekaragaman
individu ditentukan oleh susunan perangkat gen, keadaan lingkungan, dan
interaksi antara gen dan lingkungannya.
Gen adalah materi genetik yang terdapat di dlaam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat/ ciri organism. Perbedaan gen pada makhluk hidup (variasi gen) pada setiap makhluk hidup menyebabkan sifat yang tidak tampak (sifat genotype) dan sifat yang dapat diamati (sifat fenotipe) pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda. Variasi makhluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga susunan gen keturunanya berbeda dari susunan gen induknya. Selain itu variasi gen dapat terjadi karena interaksi gen dengan lingkungannya. Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis. misalnya : - variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau - variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung |
|
2.Keanekaragaman jenis (spesies)
Keanekaragaman Spesies(Diversity Species) adalah variasi keanegaragaman spesies baik tumbuham, hewan dan organisme yang hidup di suatu ekosistem atau tempat tertentu. Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya : - variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. |
|
3.Keanekaragaman ekosistem
keanekaragaman ekosistem adalah suatu bentuk interaksi antara sebuah komunitas dengan lingkungan abiotiknya di suatu tempat tertentu dan dalam jangka waktu yang tertentu pula. Komunitas yang dimaksud disini adalah kumpulan populasi yang berinteraksi di suatu tempat dan dalam jangka waktu yang tertentu. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. misalnya : ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.
Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu
keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati.
|
2.3 Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati
Indonesia
a.
Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan
Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras yang diperoleh
dari tanaman padi (Oryza sativa).
Namun, di beberapa daerah, makanan pokok penduduk adalah jagung, singkong, ubi
jalar, talas, atau sagu. Selain kaya akan tanaman penghasil bahan makanan
pokok, Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil buah dan sayuran.
Diperkirakan terdapat sekitar 400 jenis tanaman penghasil buah, contohnya
sirsak (Annona municata), jeruk
Bali (Citrus maxima), rambutan (Nephelium lappaceum), duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethinus), manggis (Garcinia mangostana), markisa (Passiflora edulis), mangga (Mangifera indica), dan matoa (Pometia pinnata). Terdapat sekitar
370 jenis tanaman penghasil sayuran, antara lain sawi, kangkung, katuk, kacang
panjang, buncis, bayam, terung, kol (kubis), seledri, dan bawang kucai (Allium fistulosum).
Ada sekitar 70 jenis tanaman berumbi, misalnya
kunyit kuning, jahe, lengkuas, temulawak, wortel, lobak, talas, singkong, ubi
jalar, bawang, dan bawang putih. Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil
rempah-rempah yang jumlahnya sekitar 55 jenis, antara lain merica (Piper
nigrum), cengkih (Eugenia aromatica), pala (Myristica
fragrans), dan ketumbar (Coriandrum sativum). Sumber makanan juga
berasal dari aneka ragam hewan darat, air tawar, dan air laut. Contohnya sapi,
kambing, kelinci, burung, ayam, kelinci, ikan bandeng, ikan lele, belut,
kepiting, kerang, udang, dan rajungan.
b.
Keanekaragainan hayati sebagal sumber obat-obatan
Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di
antaranya merupakan tanaman obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat tersebut
digunakan dalam industri obat herbal lokal.
Berikut ini beberapa tanaman obat beserta kegunaannya.
- Buah
merah (Pandanus conoideus)
dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati kanker (tumor), kolesterol
tinggi, dan diabetes.
- Mengkudu
atau pace (Morinda citrifolia)
untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
- Kina (Cinchona calisaya, Cinchona
officinalis), kulitnya mengandung alkaloid kina (quinine) untuk obat malaria.
Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan juga dapat dimanfaatkan
sebagai obat-obatan, antara lain sebagai berikut.
- Madu
dari lebah dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Ular,
bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobati penyakit kulit
(gatal-gatal).
c.
Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik
Beberapa tumbuhan digunakan untuk kosmetika, antara lain sebagai berikut.
- Bunga
mawar (Rosa hybrida),
melati (Jasminum grandiflorum),
cendana (Santalum album),
kenanga (Cananga odorata),
dan kemuning (Murraya exotica)
dimanfaatkan untuk wewangian (parfum).
- Kemuning,
bengkoang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur tradisional untuk
menghaluskan kulit.
- Urang
aring (Eclipta alba),
mangkokan, pandan, minyak kelapa, dan lidah buaya (Aloe vera) digunakan untuk pelurnas dan penghitarn rambut.
d.
Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang
Beberapa jenis tanaman digunakan untuk bahan sandang atau pakaian, antara
lain sebagai berikut.
- Rami (Boehmeria nivea), kapas (Gossypium arboreum), pisang
hutan atau abaca (Musa textilis),
sisal (Agave sisalana),
kenaf (Hibiscus cannabinus).
dan jute (Corchorus capsularis)
dimanfaatkan seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian.
- Tanaman
labu air (Lagenaria siceraria)
dimanfaatkan oleh Suku Dani di lembah Baliem (Papua) sebagai bahan untuk
membuat koteka (horim) laki-laki. Sementara untuk membuat pakaian wanita
digunakan tumbuhan wen (Ficus
drupacea) dan kem (Eleocharis
dulcis).
Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, antara lain
sebagai berikut.
- Ulat
sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat
tinggi.
- Kulit
beberapa hewan, misalnya sapi dan kambing dapat dimanfaatkan untuk membuat
jaket.
- Kulit
sapi digunakan untuk membuat sepatu.
- Bulu
burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.
e. Keanekaragaman hayati sebagai sumber
papan
Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu,
terutama rumah adat. Kayu dimanfaatkan untuk membuat jendela, pintu, tiang, dan
alas atap. Beberapa tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya, antara lain jati (Tectona
grandis), kelapa (Cocos nucifera), nangka (Artocarpus
heterophyllus), meranti (Shorea acuminata), keruing (Dipterocarpus
borneensis), rasamala (Altingia excelsa), kayu ulin (Eusideroxylon
zwageri), dan bambu (Dendrocalamus asper).
Di Pulau Timor dan Alor, daun lontar (Borassus
flabellifer) dan gebang (Corypha utan) digunakan untuk membuat
atap dan dinding rumah. Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa fruticans,
Oncosperma tigillarium, dan Oncosperma horridum) juga
dimanfaatkan untuk membuat rumah di Sumatra dan Kalimantan. Di Pulau Timor,
alang-alang (Imperata cylindrica) dimanfaatkan untuk membuat atap
rumah.
f.Sebagai aspek
budaya
Berbagai keanekaragaman hayati yang terdapat di
Indonesia juga dibersamai dengan keanekaragaman suku dan kebudayaan. Terdapat
setidaknya sekitar 350 suku di Indonesia yang masing-masing memiliki
kepercayaan, budaya, adat istiadat yang berbeda.
Setiap suku tersebut memanfaatkan keanekaragaman
hayati sebagai bahan ritualnya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa
contoh pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai aspek kebudayaan :
- Toraja,
upacara kematian yang menggunakan beberapa jenis tumbuhan yang dipercayai
mempunyai nilai magis yang tinggi ketika memandikan jenazah. Contohnya
seperti daun kelapa, pisang , limau, dan rempah-rempah.
- Umat
Islam menggunakan hewan ternak ketika hari raya Idul Adha, contohnya
seperti kambing, unta, kerbau, dan sapi.
- Masyarakat
Jawa yang melaksanakan budaya nyekar atau biasa disebut ziarah kubur. Yaitu
dengan menabur barbagai jenis Bunga yang mempunyai wangi seperti mawar,
kantil, kenanga, dan melati.
- Umat
Nasrani memanfaatkan pohon cemara dalam perayaan hari raya natal
Umat hindu di Bali melakukan upacara adat ngaben. Yaitu dengan menggunakan sekitar 39 jenis tumbuhan yang mempunyai kandungan minyak atsiri karena aromanya yang harum. Contohnya seperti sirih, cendana, melati, pandan, kenanga.
.
g.Keanekaragaman
hayati sebagai sumber keilmuan
Ketergantungan kehidupan manusia terhadap
keanekaragaman hayati membuatnya berupaya untuk terus mengembangkan berbagai
usaha mulai dari pertanian, perkebunan, peternakan dari berbagai keanekaragaman
hayati. Agar dapat berkembang diperlukan ilmu pengetahuan untuk membuahkan
hasil yang maksimal.
Bisa dibilang bahwa manfaat terpenting
keanekaragaman hayati yaitu sebagai penyeimbang ekosistem,
atau bisa juga sebagai penentu keberlangsungan kehidupan. Keberadaan makhluk
hidup pada masing-masing ekosistem mempunyai peranannya masing-masing. Oleh
karena itu kita wajib menjaganya agar tidak punah.
Karena jika salah satu hewan punah maka akan
berdampak kepada ekosistem lainnya. Dan jika suatu ekosistem keberadaanya
terancam maka juga akan mempengaruhi kehidupan manusia yang banyak bergantung
pada keberlangsungan ekosistem tersebut.
Salah satu contoh keanekaragaman hayati yang
menjadi penyeimbang ekosistem adalah ekosistem hutan tropis yang merupakan
penyedia oksigen bagi makhluk hidup terutama manusia. Jika oksigen tetap
terjaga, maka begitu juga dengan keberlangsungan makhluk hidup yang lain juga
akan terjaga.
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati
Berikut di bawah ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati:
a. Faktor biotik: terdiri dari makhluk hidup
b. Faktor abiotik meliputi faktor fisis dan faktor
kimia.
Yang termasuk faktor fisis adalah tanah, cahaya,
suhu, air dan kelembapan. Sedangkan faktor kimia meliputi kandungan mineral,
sanitasi, dan tingkat keasinan. Keanekaragaman hayati berperan penting dalam
menjaga keseimbangan ekosistem. Namun keanekaragaman hayati dapat mengalami
penurunan. Penurunan keanekaragaman hayati dapat disebabkan oleh faktor-faktor
berikut ini:
a. Faktor alami: banjir, gunung meletus, meluapnya
lumpur panas, tanah longsor, dan lain-lain.
b. Faktor manusia:
penebangan liar, pembuangan limbah dan lain-lain
1) Iklim
1) Iklim
Unsur iklim
sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati di
Indonesia.
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan
dan hewan adalah temperatur, udara, kelembapan angin,
dan curah hujan.
2) Faktor Relief Tanah
Relief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi
diukur dari permukaan
laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi
temperatur
dan tekanan udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan
dan hewan. Coba,
Anda pikirkan di daerah pantai banyak terdapat pohon
kelapa, apakah pohonpohon
kelapa tersebut dapat hidup di gunung? Bagaimana
dengan jenis-jenis
hewannya?
3) Faktor Tanah
Keadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan
berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah
vulkanis sangat
baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak
unsur hara.
2.5 Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman
Hayati di Indonesia
Indonesia terletak pada garis 6°
LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT. Dengan demikian, Indonesia terletak di daerah
beriklim tropis dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Letak ini menyebabkan
Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia juga memiliki
berbagai jenis ekosistem, seperti ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa
gambut, hutan bakau, terumbu karang, dan ekosistem pantai.
1. Persebaran Hewan
(Fauna) di Indonesia
Persebaran hewan-hewan di dunia
dikelompokkan menjadi 6 (enam) daerah utama, yaitu :
Jenis-jenis hewan yang ada di
Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih
kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan,
2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Penyebaran keanekaragaman hayati
di Indonesia, khususnya hewan, sangat berkaitan erat dengan letak geografis
Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah, yaitu
kawasan timur (Benua Australia) dan kawasan barat (Benua Asia).
Dalam ekspedisinya ke Indonesia,
Alfred R. Wallace (1856) menemukan perbedaan hewan di
beberapa daerah di Indonesia. Jenis burung yang ada di Bali tidak
dijumpai di Lombok, dan sebaliknya. Hewan yang terdapat di Sumatera, jawa,
Bali, dan Kalimantan mirip dengah jenis hewan di daerah geografis
Oriental (Asia), sehingga Wallace membuat garis pembatas yang dikenal
dengan garis wallace yang memisahkan daerah oriental dengan daerah
Australian (meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara).
Ahli zoology Jerman, Max
Weber menjumpai hewan di daerah Sulawesi mirip dengah hewan di
daerah Oriental dan Australian (merupakan peralihan), sehingga membuat garis
pembatas yang dikenal garis weber yang membentang daerah
Sulawesi ke selatan hingga kepulauan Aru.
Dengan demikian, hewan-hewan di Indonesia memiliki
tipe daerah Orental, Australian, dan Peralihan
3. Hewan dan Tumbuhan endemik di
Indonesia
Hewan dan tumbuhan endemik
Indonesia adalah hewan dan tumbuhan yang hanya ada di di Indonesia.
- Hewan yang endemik misalnya : harimau jawa (Panthera
tigris sondaicus), harimau bali (sudah punah), jalak bali putih (Leucopsar
rothschildi) di Bali, badak bercula satu (Rhinoceros
sondaicus) di Ujung Kulon, binturong (Artictis binturong),
monyet (Presbytis thomasi), tarsius (Tarsius bancanus)
di Sulawesi Utara, kukang (Nycticebus coucang), maleo (hanya di
Sulawesi), komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo dan
sekitarnya.
- Tumbuhan yang endemik terutama dari genus
Rafflesia misalnya Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatra Barat,
Bengkulu, dan Aceh), Rafflesia borneensis (Kalimantan), Rafflesia
cilliata (Kalimantan Timur), Rafflesia horsfilldii (Jawa), Rafflesia
patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), Rafflesia rochussenii
(Jawa Barat), dan Rafflesia contleyi (Sumatra bagian timur).
2.Keanekaragaman Flora di Indonesia
Indonesia adalah negara yang beriklim tropis, serta negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki tingkat curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu, Indonesia adalah salah satu negara dengan gugusan gunung api yang panjang. Akibat adanya vulkanisme, tanah di Indonesia rata- rata memiliki tanah yang subur
Indonesia adalah negara yang beriklim tropis, serta negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki tingkat curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu, Indonesia adalah salah satu negara dengan gugusan gunung api yang panjang. Akibat adanya vulkanisme, tanah di Indonesia rata- rata memiliki tanah yang subur
Sebagai negara dengan curah hujan yang tinggi dan tanah yang subur, membuat
keanekaragaman flora di Indonesia sangat banyak. Selain itu, persebaran hutan
di Indonesia juga tersebar dengan karakteristik masing- masing di tiap daerah.
Persebaran hutan di Indonesia, dibagi berdasarkan jenis tanaman yang mendiami
hutan tersebut. Persebaran hutan di Indonesia dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah jenis hutan yang paling banyak berada di
Indonesia. Jenis hutan ini banyak ditemukan di kalimantan, sumatra dan papua.
Karakteristik dari jenis hutan ini adalah tingkat curah hujan yang sangat
tinggi. Sehingga hutan ini cenderung lembab. Selain itu, pohon- pohon yang
mendiami hutan ini cenderung besar dan tinggi. Jenis tanaman pada hutan ini
heterogen atau banyak macamnya. Contoh tanaman yang mendiami hutan ini adalah
pohon kemenyan, pohon rotan, pohon kamper, pohon damar, pohon eboni, dan pohon
meranti.
2. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan yang bermusim. Maksud dari musim ini adalah, hutan
ini akan menggugurkan daunnya saat musim kemarau dan kembali menjadi hutan
lebat saat musim hujan. Jenis hutan ini banyak ditemukan di pulau jawa. Tingkat
curah hujan di hutan ini tidak terlalu tinggi, sehingga hutan tidak begitu
lembab. Jenis pohon yang berada di hutan ini cenderung kecil dan tidak terlalu
lebabt. Hutan musim biasanya hanya di isi oleh satu jenis pohon saja. Tanaman
yang biasanya berada di hutan ini adalah pohon jati dan pohon cemara.
3. Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diisi oleh rerumputan serta pohon- pohon
berjenis pendek. Di Indonesia sabana berada di wilayah Gayo Aceh dan Madura.
Ciri khas dari sabana adalah bersuhu hangat. Hal ini diakibatkan tingkat curah
hujan yang tidak tinggi, tapi juga tidak rendah. Sabana memiliki perbenaan
sangat signifikan di musim hujan dan musim kemarau. Saat musim kemarau curah
hujan di sabana sangat rendah, tapi tidah cukup rendah hingga dapat menjadi
gurun. Dan saat musim hujan, curah hujan di sabana sangat tinggi tetapi tidak
cukup tinggi untuk menjadi hutan hujan tropis.
4. Stepa
Stepa adalah padang rumput yang sangat kering. Di Indonesia, stepa dapat di
temukan di daerah dengan masa kemarau paling panjang, seperti Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, iklim di stepa sangat kering akibat
curah hujan yang tidak tinggi. Hanya saja, sedikitnya curah hujan ini, tidak
membuat stepa menjadi gurun. Biasanya stepa tidak memiliki pohon. Stepa hanya
diisi oleh rumput- rumput berjenis pendek.
Selain 4 persebaran hutan, Indonesia sendiri memiliki tanaman endemik yang
hanya ada di Indonesia. Tanaman tersebut adalah jenis- jenis rafflesia, bedali,
kepuh, bungur, nangka celeng, mundu, sawo kecik dan kluwak. Akan tetapi jenis
tanaman bedali, kepuh, dan sawo kecik adalah jenis tanaman yang hampir punah.
2.6 Defenisi Variasi Genetik
Dalam variasi genetik, gen organisme dalam suatu populasi itu mengalami suatu perubahan. gen alel bisa menentukan ciri khas yang bisa ditularkan dari orang tua ke keturunannya. variasi gen penting untuk proses seleksi alam. variasi genetik yang muncul dalam suatu populasi terjadi secara kebetulan, namun proses seleksi alam tidak. seleksi alam adalah hasil interaksi antara variasi genetik pada populasi dan lingkungan.
Dalam variasi genetik, gen organisme dalam suatu populasi itu mengalami suatu perubahan. gen alel bisa menentukan ciri khas yang bisa ditularkan dari orang tua ke keturunannya. variasi gen penting untuk proses seleksi alam. variasi genetik yang muncul dalam suatu populasi terjadi secara kebetulan, namun proses seleksi alam tidak. seleksi alam adalah hasil interaksi antara variasi genetik pada populasi dan lingkungan.
lingkungan menentukan variasi mana yang lebih
menguntungkan. ciri yang lebih menguntungkan ini bisa diteruskan ke populasi
secara keseluruhan.
2.7 Apa yang Menyebabkan Variasi Genetik
variasi genetik terjadi melalui proses mutasi dna, aliran gen (pergerakan gen dari satu populasi ke populasi lainnya) dan reproduksi seksual. penyebab hal tersebut terjadi bisa saja karena lingkungan tempat hiduo tidak dalam kondisi stabli, populasi yang memiliki variabel genetik akan dapat beradaptasi dengan perubahan situasi yang lebih baik daripada varietas yang tidak mengandung variasi genetik.
mutasi dna: mutasi adalah perubahan
urutan dna. variasi dalam urutan gen ini terkadang menguntungkan organisme.
kebanyakan mutasi yang menghasilkan variasi genetik menghasilkan sifat yang
tidak memberikan keuntungan atau kerugian.
aliran gen: juga disebut migrasi gen, aliran gen
memperkenalkan gen baru ke dalam populasi saat organisme bermigrasi ke
lingkungan yang baru. kombinasi gen baru dimungkinkan oleh ketersediaan alel
baru di kolam gen.
reproduksi seksual: reproduksi seksual mendorong variasi genetik dengan menghasilkan kombinasi gen yang berbeda. meiosis adalah proses dimana sel kelamin atau gamet diciptakan. variasi genetik terjadi karena alel pada gamet dipisahkan dan disatukan secara acak saat pemupukan. rekombinasi genetik gen juga terjadi selama persilangan atau pertukaran segmen gen pada kromosom homolog selama meiosis.
reproduksi seksual: reproduksi seksual mendorong variasi genetik dengan menghasilkan kombinasi gen yang berbeda. meiosis adalah proses dimana sel kelamin atau gamet diciptakan. variasi genetik terjadi karena alel pada gamet dipisahkan dan disatukan secara acak saat pemupukan. rekombinasi genetik gen juga terjadi selama persilangan atau pertukaran segmen gen pada kromosom homolog selama meiosis.
Contoh Variasi Genetik
Warna kulit seseorang, warna rambut,
mata multi-warna, lesung pipit, dan bintik-bintik adalah contoh variasi genetik
yang dapat terjadi pada populasi. contoh variasi genetik tanaman termasuk daun
modifikasi tanaman karnivora dan pengembangan bunga yang menyerupai serangga
untuk memancing penyerbuk tanaman. variasi gen pada tanaman sering terjadi
akibat aliran gen.
Serbuk sari tersebar dari satu daerah
ke daerah lain oleh angin atau oleh penyerbuk jarak jauh. contoh variasi
genetik pada hewan meliputi cheetah dengan garis-garis, ular yang terbang, dan
binatang yang bisa meniru daun. variasi ini memungkinkan hewan untuk
menyesuaikan diri dengan kondisi di lingkungan mereka dengan lebih baik.
Dokumentai
keanekaragaman hayati Gen
Dokumentasi Keanekaragaman hayati Spesies
Dokumentasi Keanekaragaman hayati Spesies
Dokumentasi
Keanekaragaman hayati Ekosistem
Daftar Pustaka
Hermawan, Arif. 2006. Keanekaragaman Hayati Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi
Adhim, Muhammad Fauzil. 2013. Geografi. Yogyakarta: Pro-U Media
Adhim, Muhammad Fauzil. 2007. Flora&Fauna. Bandung: Mizania
Hermawan, Arif. 2006. Indonesia Ku. Yogyakarta: Penerbit Andi
https://www.bunehaba.com/defenisi keanekaragaman hayati/html
https://www.google.com/search?q=variasi+genetik&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab
https://zaifbio.wordpress.com/2009/11/20/variasi-genetik-sebagai-dasar-evolusi-mutasi-gen-frekuensi-gen-dalam-populasi-dan-hukum-hardy-weinberg-2/
http://usaha321.net/penyebab-variasi-genetik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar