Rabu, 16 Mei 2018

MAKALAH KEANEKARAGAMAN HAYATI


MAKALAH KEANEKARAGAMAN HAYATI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
∙Jeremia David Junatal Manalu
∙Terima V.Simanullang
∙Roida Munte


Kata Pengantar
            Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami diberi kemudahan dalam menyusunan makalah ini yang berjudul “Keanekaragaman Hayati”.
         
Selain sebagai tugas, penulis membuat makalah ini untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada pembaca tentang  keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia yang sangat mengagumkan yang tersebar di seluruh belahan nusantara.
Dalam penyusunan makalah ini saya selaku  penulis banyak mendapatkan bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kesalahan yang dilakukan. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan kritik yang membangun sehingga kedepannya penulis akan lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca dan kita semua.

                                                                              Matiti,26 April 2018




                                                                                                Jeremia Manalu
                                                                                             (Mewakili Penyusun)





Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................iii
Pendahuluan...............................................................................................1
Rumusam Masalah.....................................................................................2
Tujuan Penyelesaian Masalah....................................................................2
Defenisi Keanekaragaman Hayati..............................................................3
Jenis Jenis Keanekaragaman Hayati..........................................................4
Fungsi Keanekaragaman Hayati................................................................5
Faktor-Faktor Keanekaragaman Hayati.....................................................10
Keanekaragaman Hayati Indonesia............................................................11
Defenisi Variasi Genetik............................................................................17
Penyebab Variasi Genetik..........................................................................17
Dokumentasi.............................................................................................19-21
Daftar Pustaka...........................................................................................22

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
         Kita ketahui bahwa Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keaneka ragaman hayati tertinggi didunia. Di dunia ini tidak ada dua individu yang benar-benar sama. Setiap individu memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda sehingga menunjukkan adanya keanekaragaman makhluk hidup di Bumi ini. Ke khasanan dan tingginya tingkat keanekaragaman makhluk hidup sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup umat manusia. Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di Bumi ini disebut sebagai keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman hayati adalah semua jenis perbedaan antar mahkluk hidup.
Definisi yang lain menyatakan bahwa biodiversitas sebagai diversitas kehidupan dalam semua bentuknya, dan pada semua level organisasi. Dalam semua bentuknya menyatakan bahwa biodiversitas mencakup tumbuhan, binatang, jamur, bakteri dam mikroorganisme yang lain. Semua level organisasi menunjukkan bahwa biodiversitas mengacu pada diversitas gen, speses dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yangmenunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Adadua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar.  Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologiorganisme. Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Keanekaragaman hayati dapat terbentuk karena adanya keseragaman dan keanekaragaman untuk sifat atau  ciri makhluk hidup. Keanekaragam hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan. Saat ini tekanan terhadap keanekaragaman hayati makin tinggi. Kemajuan tekhnologi telah mengubah fungsi berbagai flora dan fauna sebagai hasil hutan. Akibatnya dimasa mendatang diramalkan degradasi lingkungan makin tinggi. Oleh karena itu keaekaragaman hayati perlu dilestarikan.
1.2 Rumusan Masalah
             
 Rumusan masalah yang akan kami bahas pada makalah kami kali ini adalah:
          ·Defenisi Keanekaragaman Hayati
         
·Jenis-jenis keanekaragaman hayati/tingkatan keanekaragaman hayati
      ·Fungsi & Manfaat Keanekaragaman Hayati Indonesia
       ·Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati
         
·Bagaimanakah tingkatan dalam keanekaragaman hayati?
     
·Bagaimana dengan keanekaragaman hayati di  Indonesia?
          ·Apakah yang dimaksud dengan variasi genetik?
         
·  Apa yang menyebabkan variasi genetik
         


1.3 Tujuan Perumusan Masalah
        
Tujuan perumusan masalah pada makalah yang kami susun kali ini adalah
        -Untuk mengetahui apakah itu keanekaragaman hayati,jenis-jenis keanekaragaman               hayati
        -Untuk mengetahui apakah fungsi dan manfaat dari keanekaragaman hayati,faktor-faktor yang mempengaruhinya

      
-Untuk mengetahui tingkatan pada keanekaragaman hayati,dan keanekaragaman hayati apa yang ada di indonesia

  


BAB II
PEMBAHASAN

2.1Defenisi Keanekaragaman Hayati
          •Keanekaragaman alami atau keanekaragaman hayati, atau biodiversitas, adalah semuakehidupan diatas bumi ini—tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme—serta berbagaimateri genetik yan dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup.Termasuk didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan lainnya.
            Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
             •Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.
            •Keanekaragaman hayati dikenal banyak orang dengan istilah biodiversitas (inggris : biodiversity). Pengertian lainnya lagi adalah sebuah istilah pembahasan yang mencakup seluruh bentuk kehidupan secara ilmiah yang dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya yang mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, mikroorganisme, serta proses ekologi lainnya yang menjadi bagian kehidupan.
Keanekaragaman adalah semua kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Hayati yaitu menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman hayati menurut UU no 50 tahun 1994 adalah keanekaragaman diantara makhluk hidup dari semua sumber yang termasuk diantaranya dataran, ekosistem ekuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies , antara spesies dan ekosistem.
2.2 Jenis-jenis/Tingkat Keanekaragaman Hayati
     Secara Garis Besar Keanekaragaman Hayati dibagi atas 3 yaitu:
1.Keanekaragaman gen
         Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman yang terjadi pada individu yang sejenis  (plasma nutfah) dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu spesies jenis makhluk hidup.
 Plasma nutfah (gen Pool) adalah jumlah semua macam gen yang terdapat dalam suatu populasi makhluk hidup. Keanekaragaman individu ditentukan oleh susunan perangkat gen, keadaan lingkungan, dan interaksi antara gen dan lingkungannya.
Gen adalah materi genetik yang terdapat di dlaam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat/ ciri organism.
Perbedaan gen pada makhluk hidup (variasi gen) pada setiap makhluk hidup menyebabkan sifat yang tidak tampak (sifat genotype) dan sifat yang dapat diamati (sifat fenotipe) pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda.
Variasi makhluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga susunan gen keturunanya berbeda dari susunan gen induknya. Selain itu variasi gen dapat terjadi karena interaksi gen dengan lingkungannya.

         Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
misalnya :
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
2.Keanekaragaman jenis (spesies)
       Keanekaragaman Spesies(Diversity Species) adalah variasi keanegaragaman spesies  baik tumbuham, hewan dan organisme yang hidup di suatu ekosistem atau tempat tertentu.
Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
misalnya :
- variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.
3.Keanekaragaman ekosistem
      keanekaragaman ekosistem adalah suatu bentuk interaksi antara sebuah komunitas dengan lingkungan abiotiknya di suatu tempat tertentu dan dalam jangka waktu yang tertentu pula. Komunitas yang dimaksud disini adalah kumpulan populasi yang berinteraksi di suatu tempat dan dalam jangka waktu yang tertentu.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir.
misalnya :
ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.
Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati.


2.3 Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati Indonesia
       a. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan

Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras yang diperoleh dari tanaman padi (Oryza sativa). Namun, di beberapa daerah, makanan pokok penduduk adalah jagung, singkong, ubi jalar, talas, atau sagu. Selain kaya akan tanaman penghasil bahan makanan pokok, Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil buah dan sayuran.
Diperkirakan terdapat sekitar 400 jenis tanaman penghasil buah, contohnya sirsak (Annona municata), jeruk Bali (Citrus maxima), rambutan (Nephelium lappaceum), duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethinus), manggis (Garcinia mangostana), markisa (Passiflora edulis), mangga (Mangifera indica), dan matoa (Pometia pinnata). Terdapat sekitar 370 jenis tanaman penghasil sayuran, antara lain sawi, kangkung, katuk, kacang panjang, buncis, bayam, terung, kol (kubis), seledri, dan bawang kucai (Allium fistulosum).
Ada sekitar 70 jenis tanaman berumbi, misalnya kunyit kuning, jahe, lengkuas, temulawak, wortel, lobak, talas, singkong, ubi jalar, bawang, dan bawang putih. Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil rempah-rempah yang jumlahnya sekitar 55 jenis, antara lain merica (Piper nigrum), cengkih (Eugenia aromatica), pala (Myristica fragrans), dan ketumbar (Coriandrum sativum). Sumber makanan juga berasal dari aneka ragam hewan darat, air tawar, dan air laut. Contohnya sapi, kambing, kelinci, burung, ayam, kelinci, ikan bandeng, ikan lele, belut, kepiting, kerang, udang, dan rajungan.
b. Keanekaragainan hayati sebagal sumber obat-obatan
Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di antaranya merupakan tanaman obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat tersebut digunakan dalam industri obat herbal lokal.
Berikut ini beberapa tanaman obat beserta kegunaannya.
  • Buah merah (Pandanus conoideus) dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati kanker (tumor), kolesterol tinggi, dan diabetes.
  • Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia) untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
  • Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officinalis), kulitnya mengandung alkaloid kina (quinine) untuk obat malaria.
Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan, antara lain sebagai berikut.
  • Madu dari lebah dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Ular, bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobati penyakit kulit (gatal-gatal).
c. Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik
Beberapa tumbuhan digunakan untuk kosmetika, antara lain sebagai berikut.
  • Bunga mawar (Rosa hybrida), melati (Jasminum grandiflorum), cendana (Santalum album), kenanga (Cananga odorata), dan kemuning (Murraya exotica) dimanfaatkan untuk wewangian (parfum).
  • Kemuning, bengkoang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur tradisional untuk menghaluskan kulit.
  • Urang aring (Eclipta alba), mangkokan, pandan, minyak kelapa, dan lidah buaya (Aloe vera) digunakan untuk pelurnas dan penghitarn rambut.
d. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang
Beberapa jenis tanaman digunakan untuk bahan sandang atau pakaian, antara lain sebagai berikut.
  • Rami (Boehmeria nivea), kapas (Gossypium arboreum), pisang hutan atau abaca (Musa textilis), sisal (Agave sisalana), kenaf (Hibiscus cannabinus). dan jute (Corchorus capsularis) dimanfaatkan seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian.
  • Tanaman labu air (Lagenaria siceraria) dimanfaatkan oleh Suku Dani di lembah Baliem (Papua) sebagai bahan untuk membuat koteka (horim) laki-laki. Sementara untuk membuat pakaian wanita digunakan tumbuhan wen (Ficus drupacea) dan kem (Eleocharis dulcis).
Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, antara lain sebagai berikut.
  • Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.
  • Kulit beberapa hewan, misalnya sapi dan kambing dapat dimanfaatkan untuk membuat jaket.
  • Kulit sapi digunakan untuk membuat sepatu.
  • Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.

e. Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan

Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu, terutama rumah adat. Kayu dimanfaatkan untuk membuat jendela, pintu, tiang, dan alas atap. Beberapa tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya, antara lain jati (Tectona grandis), kelapa (Cocos nucifera), nangka (Artocarpus heterophyllus), meranti (Shorea acuminata), keruing (Dipterocarpus borneensis), rasamala (Altingia excelsa), kayu ulin (Eusideroxylon zwageri), dan bambu (Dendrocalamus asper).
Di Pulau Timor dan Alor, daun lontar (Borassus flabellifer) dan gebang (Corypha utan) digunakan untuk membuat atap dan dinding rumah. Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa fruticans, Oncosperma tigillarium, dan Oncosperma horridum) juga dimanfaatkan untuk membuat rumah di Sumatra dan Kalimantan. Di Pulau Timor, alang-alang (Imperata cylindrica) dimanfaatkan untuk membuat atap rumah.

f.Sebagai aspek budaya

Berbagai keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia juga dibersamai dengan keanekaragaman suku dan kebudayaan. Terdapat setidaknya sekitar 350 suku di Indonesia yang masing-masing memiliki kepercayaan, budaya, adat istiadat yang berbeda.
Setiap suku tersebut memanfaatkan keanekaragaman hayati sebagai bahan ritualnya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai aspek kebudayaan :
  • Toraja, upacara kematian yang menggunakan beberapa jenis tumbuhan yang dipercayai mempunyai nilai magis yang tinggi ketika memandikan jenazah. Contohnya seperti daun kelapa, pisang , limau, dan rempah-rempah.
  • Umat Islam menggunakan hewan ternak ketika hari raya Idul Adha, contohnya seperti kambing, unta, kerbau, dan sapi.
  • Masyarakat Jawa yang melaksanakan budaya nyekar atau biasa disebut ziarah kubur. Yaitu dengan menabur barbagai jenis Bunga yang mempunyai wangi seperti mawar, kantil, kenanga, dan melati.
  • Umat Nasrani memanfaatkan pohon cemara dalam perayaan hari raya natal
    Umat hindu di Bali melakukan upacara adat ngaben. Yaitu dengan menggunakan sekitar 39 jenis tumbuhan yang mempunyai kandungan minyak atsiri karena aromanya yang harum. Contohnya seperti sirih, cendana, melati, pandan, kenanga
    .
    .


g.Keanekaragaman hayati sebagai sumber keilmuan

Ketergantungan kehidupan manusia terhadap keanekaragaman hayati membuatnya berupaya untuk terus mengembangkan berbagai usaha mulai dari pertanian, perkebunan, peternakan dari berbagai keanekaragaman hayati. Agar dapat berkembang diperlukan ilmu pengetahuan untuk membuahkan hasil yang maksimal.

Bisa dibilang bahwa manfaat terpenting keanekaragaman hayati yaitu sebagai penyeimbang ekosistem, atau bisa juga sebagai penentu keberlangsungan kehidupan. Keberadaan makhluk hidup pada masing-masing ekosistem mempunyai peranannya masing-masing. Oleh karena itu kita wajib menjaganya agar tidak punah.
Karena jika salah satu hewan punah maka akan berdampak kepada ekosistem lainnya. Dan jika suatu ekosistem keberadaanya terancam maka juga akan mempengaruhi kehidupan manusia yang banyak bergantung pada keberlangsungan ekosistem tersebut.
Salah satu contoh keanekaragaman hayati yang menjadi penyeimbang ekosistem adalah ekosistem hutan tropis yang merupakan penyedia oksigen bagi makhluk hidup terutama manusia. Jika oksigen tetap terjaga, maka begitu juga dengan keberlangsungan makhluk hidup yang lain juga akan terjaga.











2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati
Berikut di bawah ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati:
a. Faktor biotik: terdiri dari makhluk hidup
b. Faktor abiotik meliputi faktor fisis dan faktor kimia.
Yang termasuk faktor fisis adalah tanah, cahaya, suhu, air dan kelembapan. Sedangkan faktor kimia meliputi kandungan mineral, sanitasi, dan tingkat keasinan. Keanekaragaman hayati berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun keanekaragaman hayati dapat mengalami penurunan. Penurunan keanekaragaman hayati dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:
a. Faktor alami: banjir, gunung meletus, meluapnya lumpur panas, tanah longsor, dan lain-lain.
b. Faktor manusia: penebangan liar, pembuangan limbah dan lain-lain
1) Iklim
Unsur iklim sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati di
Indonesia. Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan
dan hewan adalah temperatur, udara, kelembapan angin, dan curah hujan.
2) Faktor Relief Tanah
Relief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari permukaan
laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi temperatur
dan tekanan udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan dan hewan. Coba,
Anda pikirkan di daerah pantai banyak terdapat pohon kelapa, apakah pohonpohon
kelapa tersebut dapat hidup di gunung? Bagaimana dengan jenis-jenis
hewannya?
3) Faktor Tanah
Keadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah vulkanis sangat
baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur hara.



2.5 Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Indonesia terletak pada garis 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT. Dengan demikian, Indonesia terletak di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia juga memiliki berbagai jenis ekosistem, seperti ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau, terumbu karang, dan ekosistem pantai.
 1.  Persebaran Hewan (Fauna) di Indonesia
Persebaran hewan-hewan di dunia dikelompokkan menjadi 6 (enam) daerah utama, yaitu :
https://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/kh-zona-perseb.jpg?w=545&h=253
Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya hewan, sangat berkaitan erat dengan letak geografis Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah, yaitu kawasan timur (Benua Australia) dan kawasan barat (Benua Asia).
Dalam ekspedisinya ke Indonesia, Alfred R. Wallace (1856)  menemukan perbedaan hewan di beberapa daerah di Indonesia.  Jenis burung yang ada di Bali tidak dijumpai di Lombok, dan sebaliknya. Hewan yang terdapat di Sumatera, jawa, Bali, dan Kalimantan mirip dengah  jenis hewan di daerah geografis Oriental (Asia), sehingga Wallace  membuat garis pembatas yang dikenal dengan garis wallace yang memisahkan daerah oriental dengan daerah Australian (meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara).
Ahli zoology Jerman, Max Weber menjumpai hewan di daerah  Sulawesi mirip dengah hewan di daerah Oriental dan Australian (merupakan peralihan), sehingga membuat garis pembatas yang dikenal garis weber  yang membentang daerah Sulawesi ke selatan hingga kepulauan Aru.
Dengan demikian, hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe daerah Orental, Australian, dan Peralihan
https://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/kh-zona-perseb2.jpg?w=545&h=332
https://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/kh-zona-oriental.jpg?w=545
https://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/kh-zona-peralihan.jpg?w=545
https://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/kh-zona-australian.jpg?w=545
3.  Hewan dan Tumbuhan endemik  di Indonesia
Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia adalah hewan dan tumbuhan yang hanya ada di di Indonesia.
  • Hewan yang endemik misalnya : harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau bali (sudah punah), jalak bali putih (Leucopsar     rothschildi) di Bali, badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon, binturong (Artictis binturong), monyet (Presbytis thomasi), tarsius (Tarsius bancanus) di Sulawesi Utara, kukang (Nycticebus coucang), maleo (hanya di Sulawesi), komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo dan sekitarnya.
  • Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia misalnya Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh), Rafflesia borneensis (Kalimantan), Rafflesia cilliata (Kalimantan Timur), Rafflesia horsfilldii (Jawa), Rafflesia patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), Rafflesia rochussenii (Jawa Barat), dan Rafflesia contleyi (Sumatra bagian timur).
2.Keanekaragaman Flora di Indonesia

Indonesia adalah negara yang beriklim tropis, serta negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki tingkat curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu, Indonesia adalah salah satu negara dengan gugusan gunung api yang panjang. Akibat adanya vulkanisme, tanah di Indonesia rata- rata memiliki tanah yang subur
Sebagai negara dengan curah hujan yang tinggi dan tanah yang subur, membuat keanekaragaman flora di Indonesia sangat banyak. Selain itu, persebaran hutan di Indonesia juga tersebar dengan karakteristik masing- masing di tiap daerah. Persebaran hutan di Indonesia, dibagi berdasarkan jenis tanaman yang mendiami hutan tersebut. Persebaran hutan di Indonesia dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah jenis hutan yang paling banyak berada di Indonesia. Jenis hutan ini banyak ditemukan di kalimantan, sumatra dan papua. Karakteristik dari jenis hutan ini adalah tingkat curah hujan yang sangat tinggi. Sehingga hutan ini cenderung lembab. Selain itu, pohon- pohon yang mendiami hutan ini cenderung besar dan tinggi. Jenis tanaman pada hutan ini heterogen atau banyak macamnya. Contoh tanaman yang mendiami hutan ini adalah pohon kemenyan, pohon rotan, pohon kamper, pohon damar, pohon eboni, dan pohon meranti.
2. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan yang bermusim. Maksud dari musim ini adalah, hutan ini akan menggugurkan daunnya saat musim kemarau dan kembali menjadi hutan lebat saat musim hujan. Jenis hutan ini banyak ditemukan di pulau jawa. Tingkat curah hujan di hutan ini tidak terlalu tinggi, sehingga hutan tidak begitu lembab. Jenis pohon yang berada di hutan ini cenderung kecil dan tidak terlalu lebabt. Hutan musim biasanya hanya di isi oleh satu jenis pohon saja. Tanaman yang biasanya berada di hutan ini adalah pohon jati dan pohon cemara.
3. Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diisi oleh rerumputan serta pohon- pohon berjenis pendek. Di Indonesia sabana berada di wilayah Gayo Aceh dan Madura. Ciri khas dari sabana adalah bersuhu hangat. Hal ini diakibatkan tingkat curah hujan yang tidak tinggi, tapi juga tidak rendah. Sabana memiliki perbenaan sangat signifikan di musim hujan dan musim kemarau. Saat musim kemarau curah hujan di sabana sangat rendah, tapi tidah cukup rendah hingga dapat menjadi gurun. Dan saat musim hujan, curah hujan di sabana sangat tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk menjadi hutan hujan tropis.
4. Stepa
Stepa adalah padang rumput yang sangat kering. Di Indonesia, stepa dapat di temukan di daerah dengan masa kemarau paling panjang, seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, iklim di stepa sangat kering akibat curah hujan yang tidak tinggi. Hanya saja, sedikitnya curah hujan ini, tidak membuat stepa menjadi gurun. Biasanya stepa tidak memiliki pohon. Stepa hanya diisi oleh rumput- rumput berjenis pendek.
Selain 4 persebaran hutan, Indonesia sendiri memiliki tanaman endemik yang hanya ada di Indonesia. Tanaman tersebut adalah jenis- jenis rafflesia, bedali, kepuh, bungur, nangka celeng, mundu, sawo kecik dan kluwak. Akan tetapi jenis tanaman bedali, kepuh, dan sawo kecik adalah jenis tanaman yang hampir punah.





2.6 Defenisi Variasi Genetik
Dalam variasi genetik, gen organisme dalam suatu populasi itu mengalami suatu perubahan. gen alel bisa menentukan ciri khas yang bisa ditularkan dari orang tua ke keturunannya. variasi gen penting untuk proses seleksi alam. variasi genetik yang muncul dalam suatu populasi terjadi secara kebetulan, namun proses seleksi alam tidak. seleksi alam adalah hasil interaksi antara variasi genetik pada populasi dan lingkungan.
lingkungan menentukan variasi mana yang lebih menguntungkan. ciri yang lebih menguntungkan ini bisa diteruskan ke populasi secara keseluruhan.


2.7 Apa yang Menyebabkan Variasi Genetik
variasi genetik terjadi melalui proses mutasi dna, aliran gen (pergerakan gen dari satu populasi ke populasi lainnya) dan reproduksi seksual. penyebab hal tersebut terjadi bisa saja karena lingkungan tempat hiduo tidak dalam kondisi stabli, populasi yang memiliki variabel genetik akan dapat beradaptasi dengan perubahan situasi yang lebih baik daripada varietas yang tidak mengandung variasi genetik.
mutasi dna: mutasi adalah perubahan urutan dna. variasi dalam urutan gen ini terkadang menguntungkan organisme. kebanyakan mutasi yang menghasilkan variasi genetik menghasilkan sifat yang tidak memberikan keuntungan atau kerugian.
aliran gen: juga disebut migrasi gen, aliran gen memperkenalkan gen baru ke dalam populasi saat organisme bermigrasi ke lingkungan yang baru. kombinasi gen baru dimungkinkan oleh ketersediaan alel baru di kolam gen.
reproduksi seksual: reproduksi seksual mendorong variasi genetik dengan menghasilkan kombinasi gen yang berbeda. meiosis adalah proses dimana sel kelamin atau gamet diciptakan. variasi genetik terjadi karena alel pada gamet dipisahkan dan disatukan secara acak saat pemupukan. rekombinasi genetik gen juga terjadi selama persilangan atau pertukaran segmen gen pada kromosom homolog selama meiosis.




 Contoh Variasi Genetik


Warna kulit seseorang, warna rambut, mata multi-warna, lesung pipit, dan bintik-bintik adalah contoh variasi genetik yang dapat terjadi pada populasi. contoh variasi genetik tanaman termasuk daun modifikasi tanaman karnivora dan pengembangan bunga yang menyerupai serangga untuk memancing penyerbuk tanaman. variasi gen pada tanaman sering terjadi akibat aliran gen. 

Serbuk sari tersebar dari satu daerah ke daerah lain oleh angin atau oleh penyerbuk jarak jauh. contoh variasi genetik pada hewan meliputi cheetah dengan garis-garis, ular yang terbang, dan binatang yang bisa meniru daun. variasi ini memungkinkan hewan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi di lingkungan mereka dengan lebih baik.


Dokumentai keanekaragaman hayati Gen
gen.jpggen2.jpg
Dokumentasi Keanekaragaman hayati Spesies
spesies2.jpgspesies.jpg

Dokumentasi Keanekaragaman hayati Ekosistem
v.jpgvv.jpg
Daftar Pustaka
Hermawan, Arif. 2006. Keanekaragaman Hayati Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi

Adhim, Muhammad Fauzil. 2013. Geografi. Yogyakarta: Pro-U Media

Adhim, Muhammad Fauzil. 2007. Flora&Fauna. Bandung: Mizania

Hermawan, Arif. 2006. Indonesia Ku. Yogyakarta: Penerbit Andi

https://www.bunehaba.com/defenisi keanekaragaman hayati/html

https://www.google.com/search?q=variasi+genetik&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab

https://zaifbio.wordpress.com/2009/11/20/variasi-genetik-sebagai-dasar-evolusi-mutasi-gen-frekuensi-gen-dalam-populasi-dan-hukum-hardy-weinberg-2/

http://usaha321.net/penyebab-variasi-genetik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar