Rabu, 16 Mei 2018

CERITA Issumboshi DALAM BAHASA INDONESIA DAN TERJEMAHAN NYA

            Suatu ketika ada pasangan tua yang tidak memiliki anak. Mereka tinggal di sebuah rumah kecil di dekat hutan desa. “Tolong beri kami seorang anak,” mereka bertanya kepada Tuhan setiap hari.
Suatu hari, dari rumah tangga Shinto altar, mereka mendengar seruan lucu, “Waa! Waa! "
Mereka melihat dan melihat bayi yang menangis yang tampak seperti jari kelingking. "Anak ini harus menjadi hadiah dari Tuhan!"
Kami akan memanggil anak ini 'Issumboshi', ”kata mereka.
Mereka mengangkat Issumboshi dengan sangat hati-hati, tetapi Issumboshi tidak pernah tumbuh lebih besar.
“Hei, Issumboshi kamu ingin dimakan oleh katak?”. Issumboshi selalu diganggu oleh anak-anak desa dan sering pulang ke rumah dengan perasaan tidak senang.
Nenek akan membuat beberapa bola nasi besar dan mendorongnya. "Makan yang banyak, dan tumbuh dengan cepat," kata Nenek.
Suatu hari, Issumboshi berkata, “Saya akan pergi ke ibu kota untuk belajar dan menjadi orang yang terhormat. Kemudian saya akan kembali. ”Kakek dan Nenek mengkhawatirkannya, tetapi pikiran Issumboshi tidak akan berubah. Seketika mereka mulai mempersiapkan perjalanannya.
Issumboshi menyarungkan pedang jarum ke dalam kotak jerami, memakai cangkir untuk topi, dan mulai dengan tongkat sumpit, dengan semangat tinggi.
"Saya pergi sekarang," kata Issumboshi.
“Apakah dia aman? Dengan ukuran kecil seperti itu? ”Kakek dan Nenek bertanya ketika mereka melihat dia pergi.
Issumboshi melanjutkan perjalanan dengan keinginan besar dalam tubuh kecil.
... ... ...

Akhirnya Issumboshi sampai di ibu kota dan berlabuh di bawah jembatan. Lalu dia naik ke pagar dan memandang kota.
“Ada istana yang bagus di sana. Saya akan menanyakannya sekaligus. ”
Akhirnya Issumboshi sampai di istana.
"Permisi, tapi aku ingin bertemu dengan tuan tanah feodal."
Tuan datang ke pintu, “Apa? Siapa disana?"
"Ini aku, di kakimu."
“Oh. Seberapa kecil! Mengapa kamu ingin bertemu denganku? ”
"Tolong biarkan aku menjadi pengikutmu."
"Aku ingin tahu apakah tubuhmu yang sangat kecil bisa melakukan apa saja."
“Aku akan tetap di saku Anda dan menjaga Anda dari semua bahaya.” Ketika Issumboshi mengatakan demikian, seekor lebah datang berdengung. "Yaaa!" Issumboshi berteriak, menusuk lebah itu.
"Bravo! Saya mempekerjakan Anda. Akan bagus jika kamu menjadi pria Putri. ”
“Oh! Betapa lucunya dia! ”Kata Putri, meletakkan Issumboshi di telapak tangannya.
"Aku akan membelamu selama hidupku," kata Issumboshi.
Sang Putri menyukai Issumboshi, dan dia mengajarinya membaca, menulis, dan berbagai penelitian. Selanjutnya, Issumboshi berlatih berpagar sangat kuat agar kuat.
Suatu hari Putri pergi keluar untuk beribadah di Kuil Kiyomizu. Tiba-tiba ada angin kencang, dan beberapa iblis muncul. Pemimpin iblis mencoba merebut Putri. "Tolong aku!" Teriaknya. Issumboshi mencoba untuk membantunya, tetapi iblis menangkapnya dan melemparkannya ke tunggangannya. Issumboshi, yang tertelan, menusuk dan menusukkan perut iblis. Setan itu berguling dan meludahkan Issumboshi.
Issumboshi melompat ke arah iblis dan menusuk matanya. Setan yang tersisa ketakutan. Mereka lari dengan tergesa-gesa, tetapi satu setan, yang tertinggal, gemetar sambil memegang palu sihir.
“Apakah kamu ingin aku menusuk matamu juga?” Issumboshi bertanya.
“Tolong, jangan. Ini adalah palu ajaib yang akan memberi Anda harapan. Saya memberikannya kepada Anda, jadi tolong selamatkan saya. ”Dan mengatakan ini, dia berlari terburu-buru.
“Terima kasih, Issumboshi. Anda telah menyelamatkan hidup saya, ”kata Putri.
"Putri, tolong lambaikan palu sihir ini dan buat harapan agar aku menjadi besar," kata Issumboshi. Sang Putri melambai dan bertanya, "Semoga Issumboshi menjadi besar!"
... ... ...

Dan kemudian, anehnya, di depan matanya, Issumboshi mulai tumbuh. Dia tumbuh menjadi pria muda yang baik. Mereka kembali ke istana, dan Putri meminta Raja untuk membiarkannya menikahi Issumboshi.
Sang Putri dan Issumboshi kemudian menikah, dan mereka mengundang Kakek dan Nenek untuk tinggal bersama mereka di istana. Mereka hidup bahagia selamanya.
            One upon a time there was an old couple who didn’t have a child. They lived in a small house near the village forest. “Please give us a child,” they asked God every day.
One day, from the household Shinto altar, they heard a cute cry, “Waa! Waa!”
They looked and saw a crying baby who looked just like a little finger. “This child must be a gift from God!”
We will call this child ‘Issumboshi’,” they said .
They raised Issumboshi with much care, but Issumboshi never grew bigger.
“Hey, Issumboshi  do you want to be eaten by a frog?”. Issumboshi was always being bullied by the children of the village and often went home feeling unhappy.
Grandmother would make some big rice balls and encourage him. “Eat a lot, and grow up quickly,” Grandmother said.
One day, Issumboshi said, “I will go to the capital to study and become a respectable person. Then I will come back.” Grandfather and Grandmother were worried about him, but Issumboshi’s mind would not be changed. At once they began to prepare for his trip.
Issumboshi sheathed a needle sword in a straw case, put on a cup for a sedge hat, and started out with a chopstick staff, in high spirits.
“I’m going now,” Issumboshi said.
“Is he safe? With such a small b ody?” Grandfather and Grandmother asked as they saw him off.
Issumboshi went on the trip with a big wish in a small body.
… … …

At last Issumboshi reached the capital city and anchored under the bridge. Then he climbed up to the railing and viewed the town.
“There is a fine palace over there. I shall ask them at once.”
At long last Issumboshi arrived at the palace.
“Excuse me, but I want to meet the feudal lord.”
The lord came to the door, “What? Who’s there?”
“Here I am, at your feet.”
“Oh. How small! Why do you want to meet me?”
“Please let me be your retainer.”
“I wonder if your very small body can do anything.”
“I’ll stay in your pocket and guard you from all harm.” When Issumboshi said so, a bee came buzzing by. “Yaaa!” Issumboshi yelled, stabbing the bee.
“Bravo! I employ you. It would be good if you became the Princess’s man.”
“Oh! What a cute fellow he is!” said the Princess, putting Issumboshi on her palm.
“I will defend you upon my life,” said Issumboshi.
The Princess liked Issumboshi, and she taught him reading, writing, and various studies. Further, Issumboshi practiced fencing very hard in order to be strong.
One day the Princess went out to worship at the Kiyomizu Temple. Suddenly there was a strong wind, and some demons appeared. The leader of the demons tried to grab the Princess. “Help me!” she screamed. Issumboshi tried to help her, but the demon caught him and threw him into his mount. Issumboshi, who was swallowed, jabbed and jabbed the demon’s stomach. The demon rolled over and spat out Issumboshi.
Issumboshi jumped at the demon and stabbed his eyes. The remaining demon were frightened. They ran away in great haste, but one demon, who was left behind, trembled while holding the magic hammer.
“Do you want me to stab your eyes, too?” Issumboshi  asked.
“Please, don’t. This is the magic hammer that will grant you a wish. I give it to you, so please spare me.” And  saying this, he ran off in a hurry.
“Thank you, Issumboshi. You have saved my life,” the Princess said.
“Princess, please wave this magic hammer and make a wish that I may become big,” said Issumboshi. The Princess waved it and asked, “May Issumboshi become big!”
… … …

And then, strangely, before her eyes, Issumboshi began to grow. He grew into a nice young man. They went back to the palace, and the Princess asked the King to let her marry Issumboshi.
The Princess and Issumboshi then got married, and they invited Grandfather and Grandmother to live with them in the palace. They lived happily ever after.

PANDANGAN ALKITAB TERHADAP KEBUDAYAAN


PANDANGAN ALKITAB TERHADAP KEBUDAYAAN

2 1. TUGAS MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
KEJADIAN 1:28 MANUSIA BUKAN SEKADAR MENAKLUKKAN DAN MENGUASAI, TETAPI JUGA MENGUSAHAKAN DAN MEMELIHARA TAMAN (BUMI) ITU ! (KEJ. 2:15) BERBUDAYA BERARTI MENGUSAHAKAN, MERAWAT DAN MEMELIHARA BUMI!
3 KEBUADAYAAN MENURUT IMAN KRISTEN…
MENCIPTAKAN PERALATAN UNTUK MENOLONGNYA BEKERJA, MENGEMBANGKAN KESENIAN UNTUK MEMUASKAN JIWANYA, MENGOLAH PIKIRANNYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN YANG LEBIH BERKUALITAS MANUSIA MENGEMBANGKAN CIPTA DAN KARSANYA BAGI KESEJAHTERAAN HIDUPNYA. INILAH MANDAT KEBUDAYAAN YANG DIPERCAYAKAN ALLAH KEPADA MANUSIA
4 2. TUJUAN KEBUDAYAAN MAZMUR 150
UNTUK MENCAPAI? SEGALA UPAYA DIDASARKAN KEPADA HUKUM KASIH! HUKUM KASIH: VERTIKAL DAN HORIZONTAL VERTIKAL : MEMULIAKAN ALLAH HORIZONTAL : MELAYANI SESAMA MANUSIA
5 REALITAS? BANYAK KEBUDAYAAN JUSTRU MENJADI SARANA PENYEMBAHAN BERHALA DAN KESOMBONGAN DIRI/KELOM[POK.
6 DAMPAK NEGATIF DARI KEBUDAYAAN
MENGARAHKAN KEBUDAYAAN BUKAN UNTUK MEMULIAKAN ALLAH : KEBUDAYAAN DIJADIKAN SEBAGAI BERHALA HASIL-HASIL KEBUDAYAAN DAPAT DIARAHKAN UNTUK KESOMBONGAN DIRI/KELOMPOKNYA
7 BAGAIMANA KUASA DOSA ITU KELIHATAN DI DALAM KEBUDAYAAN?
TUBAL KAIN (KEJ 4:22) BAPA SEMUA TUKANG TEMBAGA DAN TUKANG BESI PERALATAN YANG DICIPTAKAN SANGAT BERGUNA DAN MENOLONG NAMUN DARI TEMBAGA DAN BESI ITU BISA DIBUAT SENJATA YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MEMBUNUH SESAMANYA



ALKITAB DAN KEBUDAYAAN
KEBUDAYAAN menurut Alkitab dapat dilihat dari beberapa aspeknya, yaitu: (1) Allah memberikan manusia ‘tugas kebudayaan’ karena pada dasarnya ‘manusia memiliki gambar seorang pencipta’ (Kej.1:26-27) dan manusia diberi TUGAS agar ‘menaklukkan dan memerintah bumi’ (Kej.1:28). Jadi, manusia menerima suatu mandat dari Allah dan mandat itu adalah MANDAT kebudayaan. Lebih jelas lagi disebutkan bahwa: “Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.” (Kej.2:15); (2) Sesuai Mazmur 150 kita dapat melihat bahwa TUJUAN kebudayaan yang utama adalah untuk ‘memuliakan dan mengasihi Allah, dan agar kebudayaan itu digunakan untuk melayani dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.’


DOSA DAN KEBUDAYAAN
PENYIMPANGAN kebudayaan terjadi misalnya dalam peristiwa ‘Menara Babel’ dimana tujuan kebudayaan menyimpang diarahkan untuk penyembahan berhala dan kebanggaan diri/kelompok (Kej.11). Tema dosa yang merusak tujuan kebudayaan adalah ‘ingin  menjadi seperti Allah’ (Kej.3:5) dan ‘mencari nama’ (Kej.11:4). Jadi dosa telah menyimpangkan kebudayaan sehingga berpotensi  bukan saja untuk tidak memuliakan penciptanya, sebaliknya malah digunakan untuk alat meninggikan diri dan menantang Allah. Memang tidak mudah untuk melihat kuasa dosa itu kelihatan di dalam kebudayaan, kadang-kadang terlihat dari ‘hasil’ kebudayaan seperti patung lalu disembah, musik digunakan untuk memuliakan manusia & dosa dan menyembah dewa-dewi, dan filsafatpun dapat digunakan tidak sesuai dengan firman Allah (Kol.2:8). Kadang-kadang kuasa dosa terlihat dari ‘cara menggunakan’ hasil kebudayaan itu. Rekayasa genetika dengan kloningnya menghadapi bahaya kearah ini, demikian juga penyalah gunaan senjata nuklir. Film & Sinema dengan jelas menunjukkan betapa hasil kebudayaan telah dikuasai dosa pornografi, sadisme dan okultisme tanpa bisa dibendung. Sesuatu yang mendukacitakan Allah pencipta manusia dan kemanusiaan. Yesus berfirman: “Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang kepada adat-istiadat manusia.” (Mrk.6:8


Hakim-hakim 2:7-19
Konteks
2:7 Dan bangsa itu beribadah kepada TUHAN sepanjang zaman Yosua dan sepanjang zaman para tua-tua yang hidup lebih lama dari pada Yosua, dan yang telah melihat segenap perbuatan yang besar, yang dilakukan TUHAN bagi orang Israel.
c  2:8 Dan Yosua bin Nun, d  hamba TUHAN itu, mati pada umur seratus sepuluh tahun; 2:9 ia dikuburkan di daerah milik pusakanya di Timnat-Heres, e  di pegunungan Efraim, di sebelah utara gunung Gaas. 2:10 Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain 1 , yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel. f  2:11 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat g  di mata TUHAN h  dan mereka beribadah kepada para Baal. i  2:12 Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah j  lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, k  dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti l  m  hati TUHAN. 2:13 Demikianlah mereka meninggalkan n  TUHAN dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret 2 . o  2:14 Maka bangkitlah murka p  TUHAN terhadap orang Israel. Ia menyerahkan q  mereka ke dalam tangan perampok r  dan menjual mereka s  kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup t  lagi menghadapi musuh mereka. 2:15 Setiap kali mereka maju, tangan TUHAN melawan mereka u  dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh TUHAN dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. v  2:16 Maka TUHAN membangkitkan hakim-hakim 3 , w  yang menyelamatkan x  mereka dari tangan perampok itu. 2:17 Tetapi juga para hakim itu tidak mereka hiraukan, karena mereka berzinah y  dengan mengikuti allah z  lain dan sujud menyembah kepadanya. a  Mereka segera menyimpang b  dari jalan yang ditempuh oleh nenek moyangnya 4  yang mendengarkan perintah c  TUHAN; mereka melakukan yang tidak patut. 2:18 Setiap kali apabila TUHAN membangkitkan seorang hakim bagi mereka, maka TUHAN menyertai hakim itu dan menyelamatkan d  mereka dari tangan musuh mereka selama hakim itu hidup; sebab TUHAN berbelas kasihan e  mendengar rintihan f  mereka karena orang-orang yang mendesak dan menindas g  mereka. 2:19 Tetapi apabila hakim itu mati, kembalilah mereka berlaku jahat, lebih jahat h  dari nenek moyang i  mereka 5 , dengan mengikuti allah lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya; j  dalam hal apapun mereka tidak berhenti dengan perbuatan dan kelakuan mereka yang tegar 6  k  itu.
Nas : Hak 2:10
Pola lingkaran kemerosotan rohani dan pembaharuan dimulai dengan kematian angkatan tua yang menaklukkan tanah perjanjian dan munculnya angkatan orang Israel yang baru. Pola yang tercermin dalam Hakim-Hakim berputar sekitar proses berikut:
  1. (1) angkatan yang baru menyimpang dari komitmen benar yang dibuat orang-tua mereka dan meninggalkan hubungan pribadi dengan Tuhan (ayat Hak 2:10);
  2. (2) hal ini mengakibatkan penyesuaian diri dengan gaya hidup dan nilai-nilai kebudayaan sekitar dan mengakibatkan kemurtadan umum (ayat Hak 2:11-13);
  3. (3) hukuman Allah menimpa Israel dalam bentuk penindasan dan perbudakan oleh salah satu musuh mereka (ayat Hak 2:14-15);
  4. (4) setelah itu bangsa Israel berseru kepada Allah dalam penderitaan mereka dan bertobat dari kemurtadan mereka (ayat Hak 2:15,18);
  5. (5) Allah membangkitkan seorang pemimpin yang dikuasai Roh Kudus yang menjadi pembebas bangsa Israel dari perbudakan dan memulihkan hubungan mereka dengan Allah (ayat Hak 2:16,18).















Latar Belakang Ada pertanyaan, mana yang lebih dahulu ada kebudayaan atau agama? Pertanyaan ini tidak dapat disamakan dengan mana terlebih dahulu ada telur atau ayamnya. Pastinya jawabannya adalah kebudayaan. Kebudayaanlah yang lebih dahulu ada daripada agama. Bukti-bukti mendukung pendapat ini, hingga saat ini masih ditemukan yaitu masih ada masyarakat yang belum beragama, namun mempunyai kebudayaan. Kebudayaan adalah prestasi atau hasil cipta, rasa, dan karsa manusia dalam alam ini. Kemampuan untuk berprestasi/berkarya ini merupakan sikap hakiki yang hanya ada pada manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Karena itu sejak penciptaan, manusia telah diberi amanat kebudayaan (Kej 1:26-30). Namun kejatuhan manusia dalam dosa telah menyebabkan manusia hanya mampu menghasilkan kebudayaan yang menyimpang dari rencana Allah dan hanya demi kemuliaan diri manusia sendiri. Manusia lalu berusaha untuk mengisi keadaan kosong dalam hatinya dengan kebudayaan (agama, ilmu dan teknologi, seks, hiburan, harta, kesalehan, kedudukan tinggi, dll.) Namun kebudayaan manusia tidak akan pernah dapat memulihkan keadaan manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Pemulihan keadaan manusia dan kebudayaannya terjadi ketika Anak Allah yang Tunggal turun ke dalam dunia untuk menebus dosa manusia. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana definisi budaya ? 1.2.2 Bagaimana definisi kebudayaan? 1.2.3 Bagaimana ciri-ciri kebudayaan? 1.2.4 Bagaimana hubungan iman kristen dan kebudayaan? 1.2.5 Bagaimana pandangan Alkitab terhadap kebudayaan? 1.3 Tuhuan 1.3.1 Mengetahui definisi budaya ? 1.3.2 Mengetahui definisi kebudayaan? 1.3.3 Mengetahui ciri-ciri kebudayaan? 1.3.4 Mengetahui hubungan iman kristen dan kebutuhan This preview has intentionally blurred sections. Sign up to view the full version.
View Full Document Right Arrow Icon
1.3.5 Mengetahui pandangan Alkitab terhadap kebudayaan?

 Definisi Budaya Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio- budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.



MAKALAH KEANEKARAGAMAN HAYATI


MAKALAH KEANEKARAGAMAN HAYATI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
∙Jeremia David Junatal Manalu
∙Terima V.Simanullang
∙Roida Munte


Kata Pengantar
            Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami diberi kemudahan dalam menyusunan makalah ini yang berjudul “Keanekaragaman Hayati”.
         
Selain sebagai tugas, penulis membuat makalah ini untuk memberikan pengetahuan tambahan kepada pembaca tentang  keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia yang sangat mengagumkan yang tersebar di seluruh belahan nusantara.
Dalam penyusunan makalah ini saya selaku  penulis banyak mendapatkan bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kesalahan yang dilakukan. Oleh karena itu, penulis meminta saran dan kritik yang membangun sehingga kedepannya penulis akan lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan pembaca dan kita semua.

                                                                              Matiti,26 April 2018




                                                                                                Jeremia Manalu
                                                                                             (Mewakili Penyusun)





Daftar Isi
Kata Pengantar...........................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................iii
Pendahuluan...............................................................................................1
Rumusam Masalah.....................................................................................2
Tujuan Penyelesaian Masalah....................................................................2
Defenisi Keanekaragaman Hayati..............................................................3
Jenis Jenis Keanekaragaman Hayati..........................................................4
Fungsi Keanekaragaman Hayati................................................................5
Faktor-Faktor Keanekaragaman Hayati.....................................................10
Keanekaragaman Hayati Indonesia............................................................11
Defenisi Variasi Genetik............................................................................17
Penyebab Variasi Genetik..........................................................................17
Dokumentasi.............................................................................................19-21
Daftar Pustaka...........................................................................................22

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
         Kita ketahui bahwa Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keaneka ragaman hayati tertinggi didunia. Di dunia ini tidak ada dua individu yang benar-benar sama. Setiap individu memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda sehingga menunjukkan adanya keanekaragaman makhluk hidup di Bumi ini. Ke khasanan dan tingginya tingkat keanekaragaman makhluk hidup sangat bermanfaat untuk kelangsungan hidup umat manusia. Keanekaragaman makhluk hidup yang ada di Bumi ini disebut sebagai keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan ekosistem. Gampangnya, keanekaragaman hayati adalah semua jenis perbedaan antar mahkluk hidup.
Definisi yang lain menyatakan bahwa biodiversitas sebagai diversitas kehidupan dalam semua bentuknya, dan pada semua level organisasi. Dalam semua bentuknya menyatakan bahwa biodiversitas mencakup tumbuhan, binatang, jamur, bakteri dam mikroorganisme yang lain. Semua level organisasi menunjukkan bahwa biodiversitas mengacu pada diversitas gen, speses dan ekosistem.
Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yangmenunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies dan ekosistem di suatu daerah. Adadua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar.  Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologiorganisme. Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi organisme. Keanekaragaman hayati dapat terbentuk karena adanya keseragaman dan keanekaragaman untuk sifat atau  ciri makhluk hidup. Keanekaragam hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan. Saat ini tekanan terhadap keanekaragaman hayati makin tinggi. Kemajuan tekhnologi telah mengubah fungsi berbagai flora dan fauna sebagai hasil hutan. Akibatnya dimasa mendatang diramalkan degradasi lingkungan makin tinggi. Oleh karena itu keaekaragaman hayati perlu dilestarikan.
1.2 Rumusan Masalah
             
 Rumusan masalah yang akan kami bahas pada makalah kami kali ini adalah:
          ·Defenisi Keanekaragaman Hayati
         
·Jenis-jenis keanekaragaman hayati/tingkatan keanekaragaman hayati
      ·Fungsi & Manfaat Keanekaragaman Hayati Indonesia
       ·Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati
         
·Bagaimanakah tingkatan dalam keanekaragaman hayati?
     
·Bagaimana dengan keanekaragaman hayati di  Indonesia?
          ·Apakah yang dimaksud dengan variasi genetik?
         
·  Apa yang menyebabkan variasi genetik
         


1.3 Tujuan Perumusan Masalah
        
Tujuan perumusan masalah pada makalah yang kami susun kali ini adalah
        -Untuk mengetahui apakah itu keanekaragaman hayati,jenis-jenis keanekaragaman               hayati
        -Untuk mengetahui apakah fungsi dan manfaat dari keanekaragaman hayati,faktor-faktor yang mempengaruhinya

      
-Untuk mengetahui tingkatan pada keanekaragaman hayati,dan keanekaragaman hayati apa yang ada di indonesia

  


BAB II
PEMBAHASAN

2.1Defenisi Keanekaragaman Hayati
          •Keanekaragaman alami atau keanekaragaman hayati, atau biodiversitas, adalah semuakehidupan diatas bumi ini—tumbuhan, hewan, jamur dan mikroorganisme—serta berbagaimateri genetik yan dikandungnya dan keanekaragaman sistem ekologi di mana mereka hidup.Termasuk didalamnya kelimpahan dan keanekaragaman genetik relatif dari organisme-organisme yang berasal dari semua habitat baik yang ada di darat, laut maupun sistem-sistem perairan lainnya.
            Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
             •Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.
            •Keanekaragaman hayati dikenal banyak orang dengan istilah biodiversitas (inggris : biodiversity). Pengertian lainnya lagi adalah sebuah istilah pembahasan yang mencakup seluruh bentuk kehidupan secara ilmiah yang dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya yang mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, mikroorganisme, serta proses ekologi lainnya yang menjadi bagian kehidupan.
Keanekaragaman adalah semua kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Hayati yaitu menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman hayati menurut UU no 50 tahun 1994 adalah keanekaragaman diantara makhluk hidup dari semua sumber yang termasuk diantaranya dataran, ekosistem ekuatik lain, serta komplek-komplek ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies , antara spesies dan ekosistem.
2.2 Jenis-jenis/Tingkat Keanekaragaman Hayati
     Secara Garis Besar Keanekaragaman Hayati dibagi atas 3 yaitu:
1.Keanekaragaman gen
         Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman yang terjadi pada individu yang sejenis  (plasma nutfah) dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu spesies jenis makhluk hidup.
 Plasma nutfah (gen Pool) adalah jumlah semua macam gen yang terdapat dalam suatu populasi makhluk hidup. Keanekaragaman individu ditentukan oleh susunan perangkat gen, keadaan lingkungan, dan interaksi antara gen dan lingkungannya.
Gen adalah materi genetik yang terdapat di dlaam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat/ ciri organism.
Perbedaan gen pada makhluk hidup (variasi gen) pada setiap makhluk hidup menyebabkan sifat yang tidak tampak (sifat genotype) dan sifat yang dapat diamati (sifat fenotipe) pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda.
Variasi makhluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga susunan gen keturunanya berbeda dari susunan gen induknya. Selain itu variasi gen dapat terjadi karena interaksi gen dengan lingkungannya.

         Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
misalnya :
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
2.Keanekaragaman jenis (spesies)
       Keanekaragaman Spesies(Diversity Species) adalah variasi keanegaragaman spesies  baik tumbuham, hewan dan organisme yang hidup di suatu ekosistem atau tempat tertentu.
Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
misalnya :
- variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.
3.Keanekaragaman ekosistem
      keanekaragaman ekosistem adalah suatu bentuk interaksi antara sebuah komunitas dengan lingkungan abiotiknya di suatu tempat tertentu dan dalam jangka waktu yang tertentu pula. Komunitas yang dimaksud disini adalah kumpulan populasi yang berinteraksi di suatu tempat dan dalam jangka waktu yang tertentu.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir.
misalnya :
ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.
Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati.


2.3 Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati Indonesia
       a. Keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan

Makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia adalah beras yang diperoleh dari tanaman padi (Oryza sativa). Namun, di beberapa daerah, makanan pokok penduduk adalah jagung, singkong, ubi jalar, talas, atau sagu. Selain kaya akan tanaman penghasil bahan makanan pokok, Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil buah dan sayuran.
Diperkirakan terdapat sekitar 400 jenis tanaman penghasil buah, contohnya sirsak (Annona municata), jeruk Bali (Citrus maxima), rambutan (Nephelium lappaceum), duku (Lansium domesticum), durian (Durio zibethinus), manggis (Garcinia mangostana), markisa (Passiflora edulis), mangga (Mangifera indica), dan matoa (Pometia pinnata). Terdapat sekitar 370 jenis tanaman penghasil sayuran, antara lain sawi, kangkung, katuk, kacang panjang, buncis, bayam, terung, kol (kubis), seledri, dan bawang kucai (Allium fistulosum).
Ada sekitar 70 jenis tanaman berumbi, misalnya kunyit kuning, jahe, lengkuas, temulawak, wortel, lobak, talas, singkong, ubi jalar, bawang, dan bawang putih. Indonesia juga kaya akan tanaman penghasil rempah-rempah yang jumlahnya sekitar 55 jenis, antara lain merica (Piper nigrum), cengkih (Eugenia aromatica), pala (Myristica fragrans), dan ketumbar (Coriandrum sativum). Sumber makanan juga berasal dari aneka ragam hewan darat, air tawar, dan air laut. Contohnya sapi, kambing, kelinci, burung, ayam, kelinci, ikan bandeng, ikan lele, belut, kepiting, kerang, udang, dan rajungan.
b. Keanekaragainan hayati sebagal sumber obat-obatan
Indonesia memiliki sekitar 30.000 spesies tumbuhan, 940 spesies di antaranya merupakan tanaman obat dan sekitar 250 spesies tanaman obat tersebut digunakan dalam industri obat herbal lokal.
Berikut ini beberapa tanaman obat beserta kegunaannya.
  • Buah merah (Pandanus conoideus) dimanfaatkan sebagai obat untuk mengobati kanker (tumor), kolesterol tinggi, dan diabetes.
  • Mengkudu atau pace (Morinda citrifolia) untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
  • Kina (Cinchona calisaya, Cinchona officinalis), kulitnya mengandung alkaloid kina (quinine) untuk obat malaria.
Selain tumbuh-tumbuhan, beberapa jenis hewan juga dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan, antara lain sebagai berikut.
  • Madu dari lebah dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Ular, bagian daging dan lemaknya dipercaya dapat mengobati penyakit kulit (gatal-gatal).
c. Keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik
Beberapa tumbuhan digunakan untuk kosmetika, antara lain sebagai berikut.
  • Bunga mawar (Rosa hybrida), melati (Jasminum grandiflorum), cendana (Santalum album), kenanga (Cananga odorata), dan kemuning (Murraya exotica) dimanfaatkan untuk wewangian (parfum).
  • Kemuning, bengkoang, alpukat, dan beras digunakan sebagai lulur tradisional untuk menghaluskan kulit.
  • Urang aring (Eclipta alba), mangkokan, pandan, minyak kelapa, dan lidah buaya (Aloe vera) digunakan untuk pelurnas dan penghitarn rambut.
d. Keanekaragaman hayati sebagai sumber sandang
Beberapa jenis tanaman digunakan untuk bahan sandang atau pakaian, antara lain sebagai berikut.
  • Rami (Boehmeria nivea), kapas (Gossypium arboreum), pisang hutan atau abaca (Musa textilis), sisal (Agave sisalana), kenaf (Hibiscus cannabinus). dan jute (Corchorus capsularis) dimanfaatkan seratnya untuk dipintal menjadi kain atau bahan pakaian.
  • Tanaman labu air (Lagenaria siceraria) dimanfaatkan oleh Suku Dani di lembah Baliem (Papua) sebagai bahan untuk membuat koteka (horim) laki-laki. Sementara untuk membuat pakaian wanita digunakan tumbuhan wen (Ficus drupacea) dan kem (Eleocharis dulcis).
Beberapa hewan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat pakaian, antara lain sebagai berikut.
  • Ulat sutera untuk membuat kain sutera yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.
  • Kulit beberapa hewan, misalnya sapi dan kambing dapat dimanfaatkan untuk membuat jaket.
  • Kulit sapi digunakan untuk membuat sepatu.
  • Bulu burung dapat digunakan untuk membuat aksesori pakaian.

e. Keanekaragaman hayati sebagai sumber papan

Sebagian besar rumah di Indonesia menggunakan kayu, terutama rumah adat. Kayu dimanfaatkan untuk membuat jendela, pintu, tiang, dan alas atap. Beberapa tumbuhan yang dimanfaatkan kayunya, antara lain jati (Tectona grandis), kelapa (Cocos nucifera), nangka (Artocarpus heterophyllus), meranti (Shorea acuminata), keruing (Dipterocarpus borneensis), rasamala (Altingia excelsa), kayu ulin (Eusideroxylon zwageri), dan bambu (Dendrocalamus asper).
Di Pulau Timor dan Alor, daun lontar (Borassus flabellifer) dan gebang (Corypha utan) digunakan untuk membuat atap dan dinding rumah. Beberapa jenis tumbuhan palem (Nypa fruticans, Oncosperma tigillarium, dan Oncosperma horridum) juga dimanfaatkan untuk membuat rumah di Sumatra dan Kalimantan. Di Pulau Timor, alang-alang (Imperata cylindrica) dimanfaatkan untuk membuat atap rumah.

f.Sebagai aspek budaya

Berbagai keanekaragaman hayati yang terdapat di Indonesia juga dibersamai dengan keanekaragaman suku dan kebudayaan. Terdapat setidaknya sekitar 350 suku di Indonesia yang masing-masing memiliki kepercayaan, budaya, adat istiadat yang berbeda.
Setiap suku tersebut memanfaatkan keanekaragaman hayati sebagai bahan ritualnya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai aspek kebudayaan :
  • Toraja, upacara kematian yang menggunakan beberapa jenis tumbuhan yang dipercayai mempunyai nilai magis yang tinggi ketika memandikan jenazah. Contohnya seperti daun kelapa, pisang , limau, dan rempah-rempah.
  • Umat Islam menggunakan hewan ternak ketika hari raya Idul Adha, contohnya seperti kambing, unta, kerbau, dan sapi.
  • Masyarakat Jawa yang melaksanakan budaya nyekar atau biasa disebut ziarah kubur. Yaitu dengan menabur barbagai jenis Bunga yang mempunyai wangi seperti mawar, kantil, kenanga, dan melati.
  • Umat Nasrani memanfaatkan pohon cemara dalam perayaan hari raya natal
    Umat hindu di Bali melakukan upacara adat ngaben. Yaitu dengan menggunakan sekitar 39 jenis tumbuhan yang mempunyai kandungan minyak atsiri karena aromanya yang harum. Contohnya seperti sirih, cendana, melati, pandan, kenanga
    .
    .


g.Keanekaragaman hayati sebagai sumber keilmuan

Ketergantungan kehidupan manusia terhadap keanekaragaman hayati membuatnya berupaya untuk terus mengembangkan berbagai usaha mulai dari pertanian, perkebunan, peternakan dari berbagai keanekaragaman hayati. Agar dapat berkembang diperlukan ilmu pengetahuan untuk membuahkan hasil yang maksimal.

Bisa dibilang bahwa manfaat terpenting keanekaragaman hayati yaitu sebagai penyeimbang ekosistem, atau bisa juga sebagai penentu keberlangsungan kehidupan. Keberadaan makhluk hidup pada masing-masing ekosistem mempunyai peranannya masing-masing. Oleh karena itu kita wajib menjaganya agar tidak punah.
Karena jika salah satu hewan punah maka akan berdampak kepada ekosistem lainnya. Dan jika suatu ekosistem keberadaanya terancam maka juga akan mempengaruhi kehidupan manusia yang banyak bergantung pada keberlangsungan ekosistem tersebut.
Salah satu contoh keanekaragaman hayati yang menjadi penyeimbang ekosistem adalah ekosistem hutan tropis yang merupakan penyedia oksigen bagi makhluk hidup terutama manusia. Jika oksigen tetap terjaga, maka begitu juga dengan keberlangsungan makhluk hidup yang lain juga akan terjaga.











2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati
Berikut di bawah ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati:
a. Faktor biotik: terdiri dari makhluk hidup
b. Faktor abiotik meliputi faktor fisis dan faktor kimia.
Yang termasuk faktor fisis adalah tanah, cahaya, suhu, air dan kelembapan. Sedangkan faktor kimia meliputi kandungan mineral, sanitasi, dan tingkat keasinan. Keanekaragaman hayati berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun keanekaragaman hayati dapat mengalami penurunan. Penurunan keanekaragaman hayati dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:
a. Faktor alami: banjir, gunung meletus, meluapnya lumpur panas, tanah longsor, dan lain-lain.
b. Faktor manusia: penebangan liar, pembuangan limbah dan lain-lain
1) Iklim
Unsur iklim sangat menentukan berbagai jenis keanekaragaman hayati di
Indonesia. Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan
dan hewan adalah temperatur, udara, kelembapan angin, dan curah hujan.
2) Faktor Relief Tanah
Relief tanah adalah tinggi rendahnya permukaan bumi diukur dari permukaan
laut. Ketinggian di suatu tempat dapat mempengaruhi temperatur
dan tekanan udara, demikian pula jenis-jenis tumbuhan dan hewan. Coba,
Anda pikirkan di daerah pantai banyak terdapat pohon kelapa, apakah pohonpohon
kelapa tersebut dapat hidup di gunung? Bagaimana dengan jenis-jenis
hewannya?
3) Faktor Tanah
Keadaan tanah di suatu tempat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
berbagai jenis tumbuhan. Tanah humus dan tanah vulkanis sangat
baik untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki banyak unsur hara.



2.5 Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Indonesia terletak pada garis 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT. Dengan demikian, Indonesia terletak di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Letak ini menyebabkan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia juga memiliki berbagai jenis ekosistem, seperti ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau, terumbu karang, dan ekosistem pantai.
 1.  Persebaran Hewan (Fauna) di Indonesia
Persebaran hewan-hewan di dunia dikelompokkan menjadi 6 (enam) daerah utama, yaitu :
https://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/kh-zona-perseb.jpg?w=545&h=253
Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya hewan, sangat berkaitan erat dengan letak geografis Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah, yaitu kawasan timur (Benua Australia) dan kawasan barat (Benua Asia).
Dalam ekspedisinya ke Indonesia, Alfred R. Wallace (1856)  menemukan perbedaan hewan di beberapa daerah di Indonesia.  Jenis burung yang ada di Bali tidak dijumpai di Lombok, dan sebaliknya. Hewan yang terdapat di Sumatera, jawa, Bali, dan Kalimantan mirip dengah  jenis hewan di daerah geografis Oriental (Asia), sehingga Wallace  membuat garis pembatas yang dikenal dengan garis wallace yang memisahkan daerah oriental dengan daerah Australian (meliputi Papua, Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara).
Ahli zoology Jerman, Max Weber menjumpai hewan di daerah  Sulawesi mirip dengah hewan di daerah Oriental dan Australian (merupakan peralihan), sehingga membuat garis pembatas yang dikenal garis weber  yang membentang daerah Sulawesi ke selatan hingga kepulauan Aru.
Dengan demikian, hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe daerah Orental, Australian, dan Peralihan
https://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/kh-zona-perseb2.jpg?w=545&h=332
https://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/kh-zona-oriental.jpg?w=545
https://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/kh-zona-peralihan.jpg?w=545
https://aslam02.files.wordpress.com/2012/04/kh-zona-australian.jpg?w=545
3.  Hewan dan Tumbuhan endemik  di Indonesia
Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia adalah hewan dan tumbuhan yang hanya ada di di Indonesia.
  • Hewan yang endemik misalnya : harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau bali (sudah punah), jalak bali putih (Leucopsar     rothschildi) di Bali, badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon, binturong (Artictis binturong), monyet (Presbytis thomasi), tarsius (Tarsius bancanus) di Sulawesi Utara, kukang (Nycticebus coucang), maleo (hanya di Sulawesi), komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo dan sekitarnya.
  • Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia misalnya Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh), Rafflesia borneensis (Kalimantan), Rafflesia cilliata (Kalimantan Timur), Rafflesia horsfilldii (Jawa), Rafflesia patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), Rafflesia rochussenii (Jawa Barat), dan Rafflesia contleyi (Sumatra bagian timur).
2.Keanekaragaman Flora di Indonesia

Indonesia adalah negara yang beriklim tropis, serta negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Indonesia memiliki tingkat curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu, Indonesia adalah salah satu negara dengan gugusan gunung api yang panjang. Akibat adanya vulkanisme, tanah di Indonesia rata- rata memiliki tanah yang subur
Sebagai negara dengan curah hujan yang tinggi dan tanah yang subur, membuat keanekaragaman flora di Indonesia sangat banyak. Selain itu, persebaran hutan di Indonesia juga tersebar dengan karakteristik masing- masing di tiap daerah. Persebaran hutan di Indonesia, dibagi berdasarkan jenis tanaman yang mendiami hutan tersebut. Persebaran hutan di Indonesia dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah jenis hutan yang paling banyak berada di Indonesia. Jenis hutan ini banyak ditemukan di kalimantan, sumatra dan papua. Karakteristik dari jenis hutan ini adalah tingkat curah hujan yang sangat tinggi. Sehingga hutan ini cenderung lembab. Selain itu, pohon- pohon yang mendiami hutan ini cenderung besar dan tinggi. Jenis tanaman pada hutan ini heterogen atau banyak macamnya. Contoh tanaman yang mendiami hutan ini adalah pohon kemenyan, pohon rotan, pohon kamper, pohon damar, pohon eboni, dan pohon meranti.
2. Hutan Musim
Hutan musim adalah hutan yang bermusim. Maksud dari musim ini adalah, hutan ini akan menggugurkan daunnya saat musim kemarau dan kembali menjadi hutan lebat saat musim hujan. Jenis hutan ini banyak ditemukan di pulau jawa. Tingkat curah hujan di hutan ini tidak terlalu tinggi, sehingga hutan tidak begitu lembab. Jenis pohon yang berada di hutan ini cenderung kecil dan tidak terlalu lebabt. Hutan musim biasanya hanya di isi oleh satu jenis pohon saja. Tanaman yang biasanya berada di hutan ini adalah pohon jati dan pohon cemara.
3. Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diisi oleh rerumputan serta pohon- pohon berjenis pendek. Di Indonesia sabana berada di wilayah Gayo Aceh dan Madura. Ciri khas dari sabana adalah bersuhu hangat. Hal ini diakibatkan tingkat curah hujan yang tidak tinggi, tapi juga tidak rendah. Sabana memiliki perbenaan sangat signifikan di musim hujan dan musim kemarau. Saat musim kemarau curah hujan di sabana sangat rendah, tapi tidah cukup rendah hingga dapat menjadi gurun. Dan saat musim hujan, curah hujan di sabana sangat tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk menjadi hutan hujan tropis.
4. Stepa
Stepa adalah padang rumput yang sangat kering. Di Indonesia, stepa dapat di temukan di daerah dengan masa kemarau paling panjang, seperti Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, iklim di stepa sangat kering akibat curah hujan yang tidak tinggi. Hanya saja, sedikitnya curah hujan ini, tidak membuat stepa menjadi gurun. Biasanya stepa tidak memiliki pohon. Stepa hanya diisi oleh rumput- rumput berjenis pendek.
Selain 4 persebaran hutan, Indonesia sendiri memiliki tanaman endemik yang hanya ada di Indonesia. Tanaman tersebut adalah jenis- jenis rafflesia, bedali, kepuh, bungur, nangka celeng, mundu, sawo kecik dan kluwak. Akan tetapi jenis tanaman bedali, kepuh, dan sawo kecik adalah jenis tanaman yang hampir punah.





2.6 Defenisi Variasi Genetik
Dalam variasi genetik, gen organisme dalam suatu populasi itu mengalami suatu perubahan. gen alel bisa menentukan ciri khas yang bisa ditularkan dari orang tua ke keturunannya. variasi gen penting untuk proses seleksi alam. variasi genetik yang muncul dalam suatu populasi terjadi secara kebetulan, namun proses seleksi alam tidak. seleksi alam adalah hasil interaksi antara variasi genetik pada populasi dan lingkungan.
lingkungan menentukan variasi mana yang lebih menguntungkan. ciri yang lebih menguntungkan ini bisa diteruskan ke populasi secara keseluruhan.


2.7 Apa yang Menyebabkan Variasi Genetik
variasi genetik terjadi melalui proses mutasi dna, aliran gen (pergerakan gen dari satu populasi ke populasi lainnya) dan reproduksi seksual. penyebab hal tersebut terjadi bisa saja karena lingkungan tempat hiduo tidak dalam kondisi stabli, populasi yang memiliki variabel genetik akan dapat beradaptasi dengan perubahan situasi yang lebih baik daripada varietas yang tidak mengandung variasi genetik.
mutasi dna: mutasi adalah perubahan urutan dna. variasi dalam urutan gen ini terkadang menguntungkan organisme. kebanyakan mutasi yang menghasilkan variasi genetik menghasilkan sifat yang tidak memberikan keuntungan atau kerugian.
aliran gen: juga disebut migrasi gen, aliran gen memperkenalkan gen baru ke dalam populasi saat organisme bermigrasi ke lingkungan yang baru. kombinasi gen baru dimungkinkan oleh ketersediaan alel baru di kolam gen.
reproduksi seksual: reproduksi seksual mendorong variasi genetik dengan menghasilkan kombinasi gen yang berbeda. meiosis adalah proses dimana sel kelamin atau gamet diciptakan. variasi genetik terjadi karena alel pada gamet dipisahkan dan disatukan secara acak saat pemupukan. rekombinasi genetik gen juga terjadi selama persilangan atau pertukaran segmen gen pada kromosom homolog selama meiosis.




 Contoh Variasi Genetik


Warna kulit seseorang, warna rambut, mata multi-warna, lesung pipit, dan bintik-bintik adalah contoh variasi genetik yang dapat terjadi pada populasi. contoh variasi genetik tanaman termasuk daun modifikasi tanaman karnivora dan pengembangan bunga yang menyerupai serangga untuk memancing penyerbuk tanaman. variasi gen pada tanaman sering terjadi akibat aliran gen. 

Serbuk sari tersebar dari satu daerah ke daerah lain oleh angin atau oleh penyerbuk jarak jauh. contoh variasi genetik pada hewan meliputi cheetah dengan garis-garis, ular yang terbang, dan binatang yang bisa meniru daun. variasi ini memungkinkan hewan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi di lingkungan mereka dengan lebih baik.


Dokumentai keanekaragaman hayati Gen
gen.jpggen2.jpg
Dokumentasi Keanekaragaman hayati Spesies
spesies2.jpgspesies.jpg

Dokumentasi Keanekaragaman hayati Ekosistem
v.jpgvv.jpg
Daftar Pustaka
Hermawan, Arif. 2006. Keanekaragaman Hayati Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Andi

Adhim, Muhammad Fauzil. 2013. Geografi. Yogyakarta: Pro-U Media

Adhim, Muhammad Fauzil. 2007. Flora&Fauna. Bandung: Mizania

Hermawan, Arif. 2006. Indonesia Ku. Yogyakarta: Penerbit Andi

https://www.bunehaba.com/defenisi keanekaragaman hayati/html

https://www.google.com/search?q=variasi+genetik&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab

https://zaifbio.wordpress.com/2009/11/20/variasi-genetik-sebagai-dasar-evolusi-mutasi-gen-frekuensi-gen-dalam-populasi-dan-hukum-hardy-weinberg-2/

http://usaha321.net/penyebab-variasi-genetik.html